Kajian Selasa
Kajian Tafsir Surah At Taghabun ayat 9
Kepastian Adanya Hari Pembalasan
Oleh: Ustadz Nizar Sa'ad Jabal hafizhahullah
Masjid Al Fattah, Jatinegara, Jakarta Timur
Selasa, 1 Oktober 2024 / 28 Rabiul Awwal 1446
Penamaan surah ini disebutkan di dalam ayat ke-9 ini. Inti bahasan dari surah ini ada pada ayat ini.
Taghabun adalah salah satu dari nama Hari Kiamat.
يَوْمَ يَجْمَعُكُمْ لِيَوْمِ ٱلْجَمْعِ ۖ ذَٰلِكَ يَوْمُ ٱلتَّغَابُنِ ۗ وَمَن يُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ وَيَعْمَلْ صَٰلِحًا يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّـَٔاتِهِۦ وَيُدْخِلْهُ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ
"(Ingatlah) hari (di mana) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan, itulah hari dinampakkan kesalahan-kesalahan. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal shalih, niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar." (QS. Taghabun : 9)
Imam As-Sa'di rahimahullah berkata:
"Maksudnya, ingatlah hari di mana pada hari itu Allah akan mengumpulkan semua manusia dari yang pertama hingga yang terakhir. Allah memberhentikan mereka di tempat pemberhentian yang mengerikan dan agung. Allah akan memberitahukan apa pun yang mereka lakukan. Pada hari itu nampaklah perbedaan dan pengumpulan antara manusia. Ada yang diangkat ke tingkat tinggi di kamar-kamar atas dan tempat tinggal yang tinggi yang mencakup berbagai macam kenikmatan dan keinginan. Ada juga yang ditempatkan di tempat yang paling rendah. Tempat kesedihan, duka, dan siksaan yang dahsyat."
Hari itu seolah-olah Allah ingin mengatakan
"Ingatlah manusia akan suatu hari semua akan dikumpulkan oleh Allah dalam satu tempat yang mengerikan. Hari itulah yang disebut sebagai Yaumul Jama'." Itulah yang disebut dengan Hari Kiamat.
Proses kejadian manusia pada Hari Kiamat.
1. Allah bangkitkan manusia dari dalam kubur.
2. Allah kumpulkan semua manusia
3. Allah tempatkan semua manusia pada satu tempat.
4. Allah memberikan manusia sesuatu sesuai dengan apa yang mereka lakukan.
Mereka yang berada di bawah, yaitu di tempat kesedihan, duka, dan tempat siksaan yang dahsyat, yaitu adzabnya.
Syaikh Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
"Siapa yang tidak menikmati surga di dunia dia tidak akan menikmati surga di akhirat."
Hidup tanpa kesedihan berarti hidup tanpa tekanan, yaitu jiwa yang tenang. Inilah orang-orang yang hidup di dunia dengan ketenangan. Inilah maksud dari hidup di surga dunia. Ketenangan tidak akan muncul melainkan disebabkan karena dosa.
Berimanlah kepada Allah, RasulNya, dan cahayaNya.
Kemudian Imam As-Sa'di melanjutkan tafsirnya:
"Hal itu disebabkan oleh perbuatan-perbuatan yang mereka persembahkan untuk diri mereka sendiri selama hidup mereka. Karena itu Allah berfirman, “Inilah hari ditampakannya kesalahan-kesalahan,” maksudnya, pada hari itu nampak kesalahan-kesalahan dan perbedaan-perbedaan antara manusia. Hari itu orang-orang Mukmin yang fasik merugi dan orang-orang yang berdosa diketahui bahwa mereka bukan apa-apa dan mereka adalah orang-orang yang merugi. Seolah-olah dikatakan, “Dengan apa keberuntungan, kesengsaraan, nikmat dan azab bisa didapatkan?” Allah menyebutkan penyebab semua hal itu seraya berfirman, “Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah,” dengan keimanan yang sempurna yang mencakup seluruh hal yang diperintahkan Allah agar diimani, “dan mengerjakan amal shalih,” berupa amalan-amalan wajib dan sunnah dengan menunaikan hak-hak Allah dan hak sesama manusia, “niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,” di dalamnya terdapat apa pun yang diinginkan jiwa, dipandang nikmat oleh mata, dipilih oleh ruh, diinginkan hati dan puncak segala yang diinginkan. “Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah keberuntungan yang besar.”
Secara umum, makna ayat ini, ketika dikumpulkan dalam satu tempat dan akan terlihat perbedaan-perbedaan manusia. Hari itu manusia akan mengetahui di mana kesalahan mereka. Di hari itu tingkatan-tingkatan manusia akan muncul. Itulah Taghabun.
Orang yang bertauhid akan merugikan orang-orang yang berbuat syirik. Karena setiap orang memiliki tempat di surga dan neraka. Ketika seseorang melakukan kesyirikan, maka dia akan ditempatkan di neraka. Itulah mengapa orang berbuat syirik dirugikan oleh orang yang bertauhid, karena mereka yang bertauhid akan masuk surga.
Orang yang hidup di dunia ibaratnya orang yang berdagang di pasar. Allah memberikan modal berupa Alquran, Rasul diutus, dan sebagainya, tapi hingga perjanjian kontraknya habis, yaitu kematian, maka rugi baginya ketika modalnya sudah habis tapi tidak digunakan untuk beriman kepada Allah.
Amal tidak akan bisa shalih kalau tidak beriman, bertauhid, ikhlas, dan mengikuti tuntunan Rasulullah ﷺ. Kalau seorang manusia mengikuti tuntunan, hasilnya dia tidak akan merugi. Allah akan hapus kesalahan-kesalahannya dan akan dimasukkan ke dalam surga.
Kalau ingin beruntung, orang beriman akan selalu membuat orang-orang kafir, musyrik, dan munafiq merasa hasad sehingga lahir kesombongan lalu mereka tambah jauh dari Allah. Maka orang beriman jangan sampai memiliki penyakit hasad seperti yang dimiliki oleh orang-orang kafir.
No comments:
Post a Comment