Sunday, 8 September 2024

Kajian Ahad: Renungan Diri Ketika Doa Belum Terkabul // Ustadz Najmi Umar Bakkar hafizhahullah

Kajian Ahad
Renungan Diri Ketika Doa Belum Terkabul 
Oleh: Ustadz Najmi Umar Bakkar hafizhahullah
Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan
Ahad, 8 September 2024

Ibadah yang kita lakukan sekarang adalah menuntut ilmu, yang berusaha kita pahami dan kita pertahankan agama kita sampai akhir hidup kita.

Doa adalah ibadah yang sangat penting, yang selalu kita lakukan setiap hari. Merupakan ibadah yang sangat besar.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah melainkan doa." (HR. Tirmidzi)

Hanya Allah yang bisa mengabulkan doa, tidak ada selain Allah yang bisa melakukannya. Ketika kita sedang berdoa kepada Allah, tentu kita ingin doa kita dikabulkan oleh Allah. Namun banyak juga yang sudah berdoa tapi belum dikabulkan. Maka sebaiknya kita merenung kenapa doa kita belum dikabulkan oleh Allah.

Ketika doa belum dikabulkan, pasti ada hikmahnya.

Allah Ta'ala berfirman:
"Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu." (QS. Ghafir : 60)


Setidaknya ada 7 hal mengapa doa kita belum dikabulkan, sehingga bisa kita jadikan bahan muhasabah diri.

1. Yakini semua doa pasti didengar

Yakinilah bahwa Allah Maha Mendengar. Allah mudah untuk mengabulkan doa hambaNya. Permintaan yang kecil tidak berharga bagi Allah, karena Allah Maha Kuasa. Jangan pernah berpikir bahwa Allah tidak mendengar doa ketika doa kita belum dikabulkan.

Allah Ta'ala berfirman:
"Dan apabila hamba-hambaKu itu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku,  maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepadaKu. Maka Hendaklah mereka memenuhi (segala perintah)Ku, dan beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran" (QS. Al-Baqarah : 186)

Makna Allah dekat bukan berarti Allah turun ke bumi. Maknanya adalah Allah mengetahui apa yang terjadi di bumi dan sangat dekat dengan ilmuNya.

Semua doa kita pasti didengar Allah meskipun mungkin belum dikabulkan. Allah tahu semua, tapi kita harus melihat diri kita, apakah kita sudah melakukan ketaatan kepada Allah dan memenuhi segala perintah Allah. Bukan hanya melakukan yang wajib, tetapi lakukan juga yang sunnah.

Kita beribadah bukan untuk kaya, bukan untuk mendapatkan harta, jabatan, atau kesuksesan dunia. Kita beribadah sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.

2. Syukuri semua yang sudah ada pasti baik

Karena semakin banyak bersyukur maka akan semakin lapang hati dan kita pun jadi lebih kuat dan tegar menghadapi segalanya. Bukankah Allah tetap memberi nikmat yang banyak, meskipun kita tidak meminta dan berdoa kepadaNya?

Allah Ta'ala berfirman:
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu" (QS. Ibrahim : 7)

Allah telah banyak memberikan nikmat walaupun kita tidak meminta. Kalau doa belum dikabulkan, maka syukuri saja, karena apapun yang terjadi pasti baik.

3. Sadarilah bahwa doa yang belum terkabul mungkin sedang menunggu waktu yang tepat untuk Allah kabulkan

Rasulullah ﷺ bersabda :

يُسْتَجابُ لأحَدِكُمْ ما لَمْ يَعْجَلْ، يقولُ: دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِي

"Akan dikabulkan (doa) salah seorang di antara kalian selama dia tidak tergesa-gesa, yaitu dia mengatakan: "Aku telah berdoa tapi belum dikabulkan" (HR. Bukhari No. 6340 & Muslim No. 2735, hadits dari Abu Hurairah)

Kita boleh meminta kepada Allah, tapi ketika Allah menunda untuk mengabulkan doa kita, itu sudah pasti ketetapan yang terbaik dari Allah.

4. Pahamilah bahwa doa yang belum terkabul mungkin telah diganti Allah dengan yang lebih baik darinya

Hendaknya kita terus berbaik sangka kepada Allah ketika doa kita belum dikabulkan. Bisa jadi doa kita digantikan dengan yang lebih baik.

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُوْ بِدَعْوَةٍ، لَيْسَ فِيْهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيْعَةُ رَحِم، إِلاَّ أَعْطَاهُ اللهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ: إِمَّا يُعَجِّلُ لَهُ دَعْوَتَهُ، وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي اْلآخِرَةِ، وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوْءِ مِثْلَهَا. قالوا : إذًا نُكثِرُ . قال : اللهُ أكثرُ

"Tidaklah seorang Muslim berdoa kepada Allah dengan sebuah doa yang di dalamnya tidak mengandung dosa dan tidak pula pemutusan tali silaturahim, melainkan Allah pun akan memberikan kepadanya salah satu dari tiga kemungkinan, yaitu: 
1. Bisa jadi dikabulkan doanya dengan segera
2. Dia akan menyimpan baginya (sebagai pahala) di akhirat,
3. Ia akan menghindarkan dirinya dari keburukan yang semisal (dengan permohonannya itu)".
Mereka (para Sahabat) berkata : "Kalau begitu kami akan memperbanyak (berdoa)". Beliau bersabda: "Allah lebih banyak (memberikan dari apa yang kalian minta)" (HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad No.710, Ahmad & al-Hakim, lihat Shahiihut Targhiib No. 1633, hadiits dari Abu Sa'iid al-Khudri)

5. Bersabarlah, bisa jadi ini adalah ujian dari Allah untuk menguji hambaNya

Allah ingin melihat siapakah hambaNya yang akan terus berdoa dan tidak berburuk sangka, dan berputus asa dari rahmatNya, karena Allah ingin mengetahui apakah kita benar-benar membutuhkan apa yang kita minta kepadaNya ataukah tidak? Sebab orang yang bersungguh-sungguh terhadap yang diinginkannya tentu tidak akan pernah berhenti berjuang sebelum apa yang diinginkan itu dapat terwujud.

Ini adalah cara Allah dalam menguji hambaNya. Kita harus mengetahui hikmah seperti ini, jika dikabulkan itu baik, jika belum dikabulkan, itu juga baik.

6. Kurang mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan-amalan ibadah Sunnah

Jika ibadah sunnah kita banyak, maka peluang doa kita dikabulkan oleh Allah semakin besar.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Allah Ta'ala berfirman:
"...Senantiasa HambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan amal-amal Sunnah, Sehingga Aku pun mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, niscaya Aku pun akan menjadi pendengarannya yang akan dia pergunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang akan dia pergunakan untuk melihat, dan menjadi tangannya yang dia pergunakan untuk memegang, dan menjadi kakinya yang dia pergunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaKu, sungguh pasti Aku akan memberinya, dan jika dia meminta perlindungan kepadaKu, sungguh pasti Aku akan melindunginya" (HR. Bukhari No. 6502, hadits dari Abu Hurairah)

7. Hamba tersebut mungkin memiliki penghalang-penghalang, sehingga doanya belum layak dikabulkan

Seperti tidak ikhlas dalam berdoa, riya', hati yang lalai saat berdoa, memakan yang haram, tidak bertaubat dari dosa, nafkah dengan cara haram, tidak menjalankan sebab-sebab terkabulnya doa, meninggalkan kewajiban, tidak yakin doa dikabulkan, dan lain-lain.

Hendaknya kita mempelajari lagi tata cara doa yang benar, sehingga bisa menjadi sebab doa kita bisa dikabulkan. 

No comments:

Post a Comment