Tuesday, 10 September 2024

Silsilah Ilmiyyah 1 - Bag. 22: Takut kepada Allah // Ustadz Abdullah Roy hafizhahullah

Silsilah Ilmiyyah 1 - Belajar Tauhid
Halaqah 22: Takut kepada Allah
Oleh: Ustadz Abdullah Roy hafizhahullah
Selasa, 10 September 2024

Di antara keyakinan seorang Muslim bahwa manfaat dan mudhorot adalah di tangan Allah semata. Seorang Muslim tidak takut kecuali kepada Allah, tidak bertawakkal kecuali hanya kepada Allah.

Takut kepada Allah yang dibenarkan adalah takut yang membawa pelakunya kepada merendahkan diri di hadapan Allah, mengagungkanNya, dan membawanya untuk menjauhi larangan Allah dan melaksanakan perintahNya, bukan takut yang berlebihan yang membawa kepada keputusasaan terhadap rahmat Allah, dan bukan juga takut yang terlalu tipis yang tidak membawa pemiliknya kepada ketaatan kepada Allah.

Takut adalah ibadah. Seorang Muslim tidak boleh menyerahkan rasa takut kepada selain Allah. Barangsiapa menyerahkannya kepada selain Allah, maka dia telah terjerumus ke dalam syirik besar yang bisa mengeluarkannya dari Islam. Misalnya orang yang takut mudhorot wali fulan yang sudah meninggal. Kemudian takut tersebut menjadikan dia merendahkan diri di hadapan kuburannya kemudian mengagungkannya.

Setiap Muslim hendaknya meneladani Nabi Ibrahim 'alayhissalam ketika beliau berkata:
"Dan aku tidak takut kepada (malapetaka dari) sembahan-sembahan yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali di kala Tuhanku menghendaki sesuatu (dari malapetaka) itu. Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu." (QS. Al An'am : 80)

Di antara takut yang diharamkan adalah takutnya seseorang kepada makhluk melebihi takutnya kepada Allah, sehingga takut tersebut membuat dia meninggalkan perintah Allah atau melanggar larangan Allah. Seperti orang yang meninggalkan jihad yang wajib atasnya karena takut kepada orang-orang kafir atau tidak melarang kemungkaran karena takut celaan manusia padahal dia mampu.

Allah Ta'ala berfirman:
"Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya, karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu orang-orang beriman." (QS. Ali Imron : 175)

Di antara cara menghilangkan rasa takut kepada makhluk yang diharamkan adalah berlindung kepada Allah dari bisikan setan dan mengingat sabda Nabi ﷺ 
"Ketahuilah, bahwa seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak akan dapat memberi manfaat kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk menimpakan suatu kemudharatan (bahaya) kepadamu, maka mereka tidak akan dapat menimpakan kemudharatan (bahaya) kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu." (HR. Tirmidzi)

Takut yang diperbolehkan adalah takut yang merupakan tabiat manusia seperti takut kepada panasnya api atau takut binatang buas. Takut seperti ini bukanlah takut yang merupakan ibadah dan juga bukan takut yang membawa seseorang meninggalkan perintah dan melanggar larangan Allah. Ini adalah takut yang tabiat, yang para nabi pun tidak terlepas darinya.

No comments:

Post a Comment