Pilar-Pilar Kebahagiaan
Oleh: Ustadz Dzulqarnain M. Sunusi hafizhahullah
AD Premier Office Park, TB Simatupang, Jakarta Selatan
Sabtu, 5 Oktober 2024
Bicara tentang kebahagiaan, itu adalah pembicaraan yang dibahas semua manusia. Karena kebahagiaan adalah hal Yang merupakan pokok kehidupan, hanya saja banyak manusia jika berbicara kebahagiaan hanya bicara pada bagian tertentu. Padahal pokok kebahagiaan diatur di dalam agama secara menyeluruh dan sangat Indah sekali.
Di antara sebab kebahagiaan ada 3, yaitu
1. Terkait dengan agama
Sebab ini bisa mengubah kondisi apapun menjadi kebahagiaan. Inilah yang disebut sebagai kebahagiaan yang hakiki.
Rasulullah ﷺ dan para Sahabatnya hijrah dari Mekkah menuju Madinah. Mereka meninggalkan kampung halaman dan harta bendanya. Ada kebahagiaan yang hilang karena hijrah tersebut, tapi itu tidak ada apa-apanya dibandingkan hijrah mereka karena mereka hijrah bersama Rasulullah ﷺ dan berjuang demi agama.
2. Terkait dengan tabiat, yang biasa berjalan dalam kehidupan
Orang yang lahir di tengah kota besar, berbeda dengan mereka yang lahir di pedalaman, di gunung, pedesaan, atau laut. Mereka pasti memiliki tabiat yang berbeda-beda.
3. Terkait dengan amalan-amalan
Kita menemukan orang yang diberi pekerjaan, gajinya bagus, hanya saja dia nggak merasa tenang dan bahagia dengan itu.
Pilar pokok kebahagiaan adalah sebab yang terkait dengan agama. Inilah kebahagiaan yang hakiki.
"Di dunia ini ada surga. Barangsiapa tidak masuk ke dalam surga dunia, maka dia tidak akan masuk ke dalam surga akhirat."
مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An Nahl : 97)
Para ulama ketika menafsirkan ayat ini, disebutkan beberapa makna tentang حَيَوٰةً طَيِّبَةً
Ada 2 pilar dalam pokok kebahagiaan pada ayat di atas yaitu:
1. Beramal dengan amalan shalih
Ini adalah bagian dari keimanan, tapi dikhususkan penyebutannya dengan keimanan menunjukkan pentingnya amalan shalih.
2. Seorang mukmin (keimanan)
Agama ini seluruhnya adalah keimanan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Iman itu 70 cabang ‘Iman itu ada tujuh puluh cabang lebih, atau enam puluh cabang lebih. Yang paling utama yaitu perkataan Laa ilaaha illallah, dan yang paling ringan yaitu menyingkirkan gangguan dari jalan, dan rasa malu itu termasuk bagian dari iman." (HR. Bukhari dan Muslim)
Iman itu terkait dengan lisan, hati, dan amalan. Inilah pokok-pokok keimanan.
Nabi ﷺ pernah ditanya tentang iman, maka beliau bersabda,
“Iman itu adalah engkau beriman kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan hari akhir, serta beriman kepada takdir yang baik dan kadar yang buruk.”
Selain dari Rukun Iman, ada yang disebut sebagai Cabang atau Pohon Iman (Syu'aibul Iman).
Kebahagiaan seseorang di dalam keimanan itu sesuai dengan kadar keimanannya. Para Nabi dan Rasul berbeda sikapnya dengan kita ketika mendapatkan ujian atau cobaan dari Allah.
Keimanan membawa seseorang merasakan bahwasanya tidak ada kenikmatan di dunia ini yang lebih indah selain kenikmatan iman.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya. Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allah akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina.” (HR. Ahmad)
Walaupun dunia dibatasi oleh Allah, tapi dengan kenikmatan iman, seseorang akan merasa bahagia. Tapi sebanyak apapun dunia diberikan kepada seorang hamba, tapi tanpa iman, maka dia akan berada di dalam kegundagan. Jika seseorang bertawakkal dan berdoa kepada Allah, maka dia akan merasakan nikmatnya dunia.
Dari setiap ujian atau musibah yang terjadi kepada seorang hamba, itu bisa saja menggugurkan dosa-dosanya atau meninggikan derajatnya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sungguh, semua urusannya adalah baik, dan yang demikian itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali oleh orang mukmin, yaitu jika ia mendapatkan kegembiraan ia bersyukur dan itu suatu kebaikan baginya. Dan jika ia mendapat musibah, ia bersabar dan itu pun suatu kebaikan baginya” (HR. Muslim)
Maka segala pokok kebahagiaan dari kehidupan seseorang adalah ilmu agama.
No comments:
Post a Comment