Saturday, 23 November 2024

Kajian Sabtu: 101 Cara Mudah Mendidik Keluarga // Ustadz Zaenal Abidin hafizhahullah

Kajian Sabtu
101 Cara Mudah Mendidik Keluarga
Oleh: Ustadz Zaenal Abidin hafizhahullah
Sabtu, 23 November 2024
Masjid As-Salaam, Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Orang tua, terutama laki-laki memiliki tanggung jawab untuk keluarga bukan hanya dari kemiskinan, tetapi juga melindungi dari bahaya api neraka.

Wanita menikah untuk mencari perlindungan. Laki-laki menikah untuk mencari ketenangan. Wanita yang tidak mendapatkan perlindungan, maka dia akan melepaskan diri dan laki-laki yang tidak mendapatkan ketenangan, maka dia akan mencari ketenangan di tempat lain.

Bekal Utama Mendidik Keluarga
1. Pendidikan bagian dari ibadah
Persepsi kita ketika mendidik anak harus terbuka, kita harus memahami bahwa Mendidik itu bagian dari ibadah.

Sesungguhnya sesuap nasi yang engkau masukkan ke dalam mulut istrimu itu adalah sedekah.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niatnya." (HR. Bukhari No. 1)

Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu pernah berdoa kepada Allah:
"Yaa Allah jadikan seluruh amalku itu shalih, dan jadikanlah amal itu semata-mata untukMu. Dan janganlah Engkau jadikan Amal itu untuk siapa pun" (Kitab Amar Ma'ruf Nahi Munkar, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah)

Di antara perkara yang membuat hati seorang Muslim merasa tenang adalah ikhlas karena Allah

2. Mendidik adalah perjuangan
Mendidik Keluarga adalah usaha mulia yang membutuhkan perjuangan berat dan kesabaran dalam menghadapi rintangan, godaan, dan tantangan.

Memiliki anak itu banyak susahnya, tapi Allah memberikan rahmat kepada setiap orang tua untuk mau dibuat merasa susah oleh anak-anak.

"Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku)." (QS. Yusuf : 18)

Tidak ada ujian yang paling berat dalam mendidik anak selain ujian Nabi Yaqub 'alayhissalam. Nabi Yaqub 'alayhissalam memilih kesabaran yang baik, setelah mendengar cerita yang menyedihkan tentang nasib putranya, Nabi Yusuf 'alayhissalam.

Tidak ada pengorbanan baik berupa dana, tenaga dan pikiran yang lebih mulia dan berharga melainkan pengorbanan yang dikerahkan untuk kepentingan pendidikan keluarga.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tidak ada dinar yang paling mulia melainkan dinar seseorang yang dibayar untuk memberi nafkah keluarganya." (HR. Muslim No. 994)

Dan seluruh biaya hidup yang dibayarkan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikan keluarga secara tulus akan berpahala besar.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya seorang Muslim ketika memberikan nafkah keluarganya suatu nafkah dengan ikhlas, maka demikian itu menjadi sedekah baginya." (HR. Muslim No. 2577 dan 1002)

Jadi yang paling baik ditinggalkan orang tua kepada anaknya adalah ilmu agama. Tinggalkan ilmu dan keshalihan untuk anak. Keluarkan harta supaya anak-anak bisa menuntut ilmu agar mereka menjadi shalih.

3. Utamakan Keteladanan
Keteladanan adalah metode yang paling memberikan suatu pengaruh, terutama dalam mendidik keluarga.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam), kedua Ibu bapaknyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani, dan Majusi" (Muttafaqun 'Alayh)

Keteladanan orang tua memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan perilaku anak. Orang tua adalah modeling untuk anak-anaknya.

Orang tua harus memulai keteladanan pada dirinya dengan meluruskan Aqidah, ibadah, akhlaq, dan muamalah.

Allah Ta'ala berfirman tentang sikap Nabi Syu'aib 'alayhissalam kepada kaumnya:
"Syu'aib berkata: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahiNya aku dari padaNya rezeki yang baik (patutkah aku menyalahi perintahNya)? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepadaNya-lah aku kembali." (QS. Hud : 88)

4. Mendidik dengan Kelembutan
Sikap lemah lembut seperti air yang menetes, ia mampu memecah batu yang keras secara perkataan. Sikap lemah lembut merupakan nikmat yang besar dan yang mampu memberikan pengaruh dahsyat yang tidak bisa diraih dengan cara keras dan kasar.

3 cara mendidik anak yang baik, yaitu:
1. Disayang
2. Diperhatikan
3. Jangan dihina

Allah Ta'ala berfirman:
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." (QS. Ali Imron : 159)

5. Jangan Mencela Anak
Ada sebagian orang tua yang sering memaki dan mencela ketika melihat anggota keluarganya melakukan kesalahan, dengan menghardik, mengutuk, dan mendoakan buruk kepada mereka.

Kesalahan orang tua paling fatal dan sangat berbahaya:
1. Suka menyandingkan
2. Menjadikan sasaran kesalahan
3. Memanjakan berlebihan
4. Mencela Anak
5. Selalu menuruti permintaan anak tentang materi

Pendidikan dengan dasar kesusahan lebih berhasil daripada yang didasari dengan fasilitas atau kemudahan.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Janganlah kalian mendoakan kejelekan untuk diri kalian sendiri, dan janganlah kalian mendoakan kejelekan untuk anak-anak kalian, serta jangan mendoakan kejelekan untuk harta kalian. Janganlah kalian berdoa seperti itu karena boleh jadi bersesuaian dengan satu waktu dari Allah yang jika Dia diminta sesuatu pada waktu tersebut, Dia pasti mengabulkannya untuk kalian.” (HR. Muslim No. 309)

6. Waspadai Media yang Merusak 
Jangan sampai orang tua menjadi keteladanan yang buruk bagi anak seperti menghadirkan lukisan atau gambar makhluk hidup di rumah, memutar musik-musik, memelihara anjing, dan keharaman yang lain.

"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan" (QS. Maryam : 59)

7. Bersikap Adil kepada Keluarga
Jangan pilih kasih, jangan diskriminasi. terutama dalam pembagian hibah.

Sikap orang tua yang menghargai dan memberi balasan baik kepada setiap anggota keluarga yang telah berbuat kebaikan dan beramal secara sungguh-sungguh merupakan bentuk motivasi agar senantiasa istiqomah di atas kebaikan.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Bersikap adillah kepada anak-anak kalian, bersikap adillah kepada putra-putri kalian." (HR. Bukhari No. 2447 dan Muslim No. 1623)

8. Bijaksana dalam Memberikan Hadiah
Masih ada beberapa kekeliruan bagaimana memberikan hadiah dan penghargaan, kebanyakan mereka memberi hadiah berupa materi atau kesenangan dunia belaka. Ini memang tidak salah, namun manakah orang yang memberi hadiah dan penghargaan Berupa nasihat?

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa mengajak (manusia) kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun." (HR. Muslim, Abu Daud, No. 4611, Tirmidzi No. 2674)

9. Jangan Tergesa-gesa ingin Memetik Hasil
Berusahalah untuk lapang dada, tidak tergesa-gesa, dan tabah dalam mendidik keluarga.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sikap hati-hati datang dari Allah dan tergesa-gesa berasal dari setan." (HR. Al-Baihaqi)

10. Hidayah di Tangan Allah 
Hidayah bermakna peneguhan iman dan menerima kebenaran serta menetapkannya secara kokoh di dalam hati hanyalah milik Allah, hal itu sebagai bentuk rahmat dan karuniaNya atas setiap hambaNya yang dikehendaki. Dan Dia menyesatkan siapa yang dikehendaki dari kebenaran dan hikmah.

Allah Ta'ala berfirman:
"Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi." (QS. Al A'raaf : 178)

11. Berdoa Kepada Allah
Nabi Nuh 'alayhissalam mendakwahi keluarganya selamat 950 tahun dan senantiasa berdoa kepada Allah setiap waktu.

"Yaa Tuhanku. Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang dzalim itu selain kebinasaan". (QS. Nuh : 28)
__________________________________________

101 Cara Mudah Mendidik Keluarga
• Meningkatkan Ilmu Agama
1. Mengadakan Kajian Rutin
2. Menghapal Alquran
3. Menghapal Hadits-hadits Nabi ﷺ 
4. Mendaftarkan Keluarga ke Lembaga Tahfidz Alquran
5. Menghadiri Kajian Islam
6. Berkunjung ke Rumah Para Da'i dan Ahli Ilmu
7. Menggantungkan Sarana Informasi
8. Sampaikan Isi Ceramah dan Nasihat yang Didapat
9. Mengikutkan Keluarga dalam Perlombaan
10. Menyekolahkan Anak-anak ke Ma'had Tahfidz Alquran
11. Tanamkan Cinta kepada Alquran
12. Melatih Manajemen Waktu
13. Kajian Mingguan Khusus Wanita
14. Mendampingi Anak dalam Menuntut Ilmu
15. Mengunjungi Majelis Ilmu
16. Menyiapkan Guru Khusus Keluarga

• Melengkapi Sarana untuk Memperkaya Ilmu Agama
17. Membuat Perpustakaan Keluarga
18. Mengadakan Perpustakaan Audio Visual
19. Berlangganan Majalah Islami

• Menanamkan Amaliyah dan Ibadah
20. Menanamkan Pentingnya Ibadah
21. Memerintahkan Ibadah dan Memperbanyak Amal Shalih
22. Biasakan Puasa Sunnah bersama Keluarga
23. Mengajak Keluarga Buka Puasa Bersama
24. Mengajak Keluarga Berziarah
25. Berlomba-lomba Shalat di Shaf Pertama
26. Dianjurkan untuk Ibadah Bersama
27. Pergi Umroh Bersama
28. Pergi Haji Bersama
29. Mengajarkan Dzikir
30. Sediakan Buku Agenda
31. Mendorong Agar Sering Berdoa
32. Mengajarkan Ruqyah Syar'iyah
33. Memuliakan Ayat Allah dan Hadits Rasulullah ﷺ 
34. Mengajarkan Berziarah Kubur yang sesuai dengan Sunnah

• Muamalah dengan Sesama Manusia
35. Mendekatkan Keluarga dengan Para Ulama dan Ahli Ilmu.
36. Cari Rumah Tinggal Dekat Masjid
37. Ingatkan Keluarga dari Hal-Hal yang Haram
38. Rekreasi dengan Keluarga Lain yang Shalih
39. Mengajak Anak Bergaul dengan Orang Dewasa yang Bijaksana

No comments:

Post a Comment