Sunday, 8 December 2024

Kajian Ahad: Secelup di Surga, Secelup di Neraka // Ustadz Najmi Umar Bakkar hafizhahullah

Kajian Ahad
Secelup di Surga, Secelup di Neraka
oleh: Ustadz Najmi Umar Bakkar hafizhahullah
Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan
Ahad, 8 Des 2024

TERLUPAKAN SAAT 1 CELUPAN DI SURGA DAN 1 CELUPAN DI NERAKA

Rasulullah ﷺ bersabda:

يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيا مِنْ أَهْلِ النّارِ يَوْمَ الْقِيامَةِ فَيُصْبَغُ فِي النَّارِ صِبْغَةً. ثُمَّ يُقالُ : 

"Pada Hari Kiamat dihadirkan penduduk dunia yang paling nikmat hidupnya dari kalangan P
enghuni neraka. Kemudian dia dicelupkan ke dalam Neraka dengan satu kali celupan dan ditanyakan kepadanya:

يا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْراً قَطُّ ؟ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيْمٌ قَطُّ ؟ فَيَقُوْلُ : لاَ وَاللهِ يا ربِّ

"Wahai Anak Adam. Apakah engkau itu pernah melihat suatu kebaikan yang sebelum ini? Apakah engkau pernah merasakan suatu kenikmatan sebelum ini?" Maka dia pun menjawab: "Tidak pernah demi Allah, wahai Rabb!"

Terlupakan nikmat dunia yang dulu dia rasakan di dunia hanya dengan satu celupan di neraka.

وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النّاسِ بُؤْساً فِي الدُّنْيا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صِبْغَةً فِي الْجَنَّةِ. فَيُقالُ لَهُ 

"Dihadirkan juga seorang manusia yang paling sengsara hidupnya saat di dunia dari kalangan penghuni surga. Lalu dia pun dicelupkan ke dalam surga dengan satu kali celupan, lantas ditanyakan kepadanya: 

يا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْراً قَطُّ ؟ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيْمٌ قَطُّ ؟ فَيَقُوْلُ : لاَ وَاللهِ يا ربِّ

"Wahai Anak Adam. Apakah engkau itu pernah melihat suatu kebaikan yang (sebelum ini)? Apakah engkau pernah merasakan suatu kenikmatan (sebelum ini)? Maka dia pun menjawab: "Tidak pernah demi Allah, wahai Rabb."

وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النّاسِ بُؤْساً فِي الدُّنْيا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صِبْغَةً فِي الْجَنَّةِ. فَيُقالُ لَهُ : 

"Dihadirkan juga seorang manusia yang paling sengsara hidupnya saat di dunia dari kalangan penghuni surga. Lalu dia pun dicelupkan ke dalam surga dengan satu kali celupan, lantas ditanyakan kepadanya:

يا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْساً قَطُّ ؟ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ ؟ فَيَقُوْلُ : لاَ وَاللهِ يَا رَبِّ، مَا مَرَّ بِيْ بُؤْسٌ قَطُّ وَلاَ رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ

"Wahai Anak Adam, apakah engkau itu pernah melihat suatu kesengsaraan yang (sebelum ini)? Apakah engkau pernah merasakan suatu kesusahan (sebelum ini)?" Maka dia pun menjawab: "Tidak demi Allah, wahai Rabb." Aku tidaklah pernah "merasakan kesusahan" sama sekali, dan aku pun tidak pernah melihat kesulitan sedikit pun" (HR. Muslim no 2807, hadits dari Anas bin Malik)

Kesengsaraan di dalam neraka sangat mengerikan dan menyakitkan, sehingga dengan sekali celupan di dalamnya bisa melupakan segala kesenangan dunia.

Kenikmatan di dalam surga sangat luar biasa, sehingga dengan sekali celupan saja bisa melupakan segala kesusahan, kesedihan, kesulitan, kesengsaraan, dan kefakiran hidup saat berada di dunia.

Ternyata, kenikmatan dan kesusahan di dunia tidak ada apa-apanya apabila ingin dibandingkan dengan apa yang terjadi di akhirat. Masihkah mengabaikan akhirat.

Pelajaran yang bisa diambil dari tema ini adalah:
1. Orang yang dimasukkan ke dalam neraka, padahal ia orang yang paling banyak mendapatkan nikmat di dunia

Sebesar apapun nikmat yang kita peroleh selamat di dunia, tetapi akhirnya masuk ke dalam neraka, maka semua nikmat itu tidak ada artinya.

Dahsyatnya neraka sangat luar biasa, karena bisa mencabut nikmat seseorang. Kita jangan tertipu dengan kenikmatan yang dimiliki oleh orang-orang kafir atau seorang Muslim yang banyak melakukan kemaksiatan, karena semua tidak ada artinya ketika mereka dimasukkan ke dalam neraka. Karena yang penting adalah bagaimana kehidupan di akhirat, dunia hanya sebentar.

"Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya." (QS. Ali Imron : 196-197)

Apapun kebaikan yang kita lakukan menjadi mudah dengan modal yakin. Jika tidak yakin, maka kita akan menderita walaupun kita Kaya. Dengan modal yakin, kita bisa istiqomah di atas ketaatan, tawakkal, mau menuntut ilmu, yaitu keyakinan tentang besarnya keberkahan, banyaknya pahala, dan banyak kebaikan yang bisa didapatkan.

Jangan berlebihan dengan orang-orang yang memiliki harta dunia. Allah berikan semuanya kepada mereka bisa jadi sebagai istidraj, yaitu Allah semakin banyak memberikan nikmat tetap mereka semakin jauh kepada Allah.

"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui." (QS. Al Ankabut : 64)

Tujuan kita adalah akhirat. Jadikan dunia sebagai sarana. Hasil dari menuntut ilmu seharusnya menjadikan kita lebih mendahulukan dan membesarkan akhirat dan mengecilkan dunia. Mencintai dunia adalah awal dari dosa-dosa.

Dapatkan surga dunia sebelum surga di akhirat, yaitu dengan ketenangan dan kebahagiaan. Surga dunia adalah cinta Allah kepadanya karena seorang hamba bertaqwa.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
"Orang yang tidak mendapatkan surga di dunia, maka dia tidak akan mendapatkan surga di akhirat."

Imam Syafi'i rahimahullah berkata:
"Orang yang qana'ah sama dengan raja-raja dunia, seakan-akan ia memiliki seisi dunia meskipun dia adalah orang yang paling miskin di muka bumi."

"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung." (QS. Ali Imron : 200)

Allah menciptakan kehidupan dan kematian untuk menguji siapa yang paling baik amalnya.

Masuknya seorang hamba ke surga dikarenakan oleh rahmat Allah dan hanya diberikan kepada orang yang bersabar dalam iman dan amal shalihnya.

Allah Ta'ala berfirman:
"Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka di hari ini, karena kesabaran mereka; sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang". (QS. Al Mu'minuun : 111)

Segala sesuatu yang berhubungan dengan surga, maka tingkatkan kesabaran. Segala sesuatu yang berhubungan dengan neraka, maka jangan pernah takjub atau berlebihan terhadap dunia.

No comments:

Post a Comment