Kajian Senin
Bekal Sebelum Kematian (Lanjutan. Pertemuan ke-4)
Oleh: Ustadz Nizar Sa'ad Jabal hafizhahullah
Masjid Al Ibadah, Kemang Selatan, Jakarta Selatan
Senin, 9 Desember 2024
Ada kehidupan setelah seseorang mati, yaitu pertanyaan kubur yang dijawab, lalu ada kenikmatan atau adzan kubur yang diterima.
Di antara doa yang mulia adalah, doa meminta Hidayah dan petunjuk seperti:
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
"(Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agamaMu).”
Harta tidak bisa menjamin kebahagiaan seseorang. Maka rugi jika kita hanya meminta harta, mintalah hidayah karena itulah kebahagiaan.
Kalau di dunia dia beriman, bertauhid, istiqomah menjalankan petunjuk Nabi ﷺ, pasti kematiannya akan baik.
Seseorang yang tidak peduli dengan halal haram, maka Allah tidak akan menolongnya, dan di situlah adzab yang akan dia terima.
"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Wahai Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada (barzakh) dinding sampai hari mereka dibangkitkan." (QS. Al Mu'minuun : 99)
Ketika sakaratul maut, seseorang sudah diperlihatkan adzab, sehingga ia meminta untuk dihidupkan kembali.
Sebab-sebab seseorang diadzab di alam kubur:
1. Tidak membersihkan kencing
Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhu berkata, dari Rasulullah ﷺ bahwasanya Beliau berjalan melewati dua kuburan yang penghuninya sedang disiksa, lalu Beliau bersabda: "Keduanya sungguh sedang diadzab, dan tidaklah keduanya diadzabkan disebabkan karena berbuat dosa besar. Yang satu disiksa karena tidak bersuci setelah kencing sedang yang satunya lagi karena selalu mengadu domba" Kemudian Beliau mengambil sebatang dahan kurma yang masih basah daunnya lalu membelahnya menjadi dua bagian kemudian menancapkannya pada masing-masing kuburan tersebut. Mereka bertanya: "Kenapa engkau melakukan ini?". Nabi ﷺ menjawab: "Semoga diringankan (siksanya) selama batang pohon ini basah". (HR. Bukhari No. 1273)
2. Namimah (Adu domba)
Namimah adalah membicarakan aib dengan niatan seperti aib A diceritakan kepada si B agar B benci dengan si A.
Diam itu lebih selamat, sehingga ketika kita melihat aib seseorang maka sebaiknya dinasihati, atau jika kita tidak mampu menasihati, maka sebaiknya kita diam.
3.
No comments:
Post a Comment