Wednesday, 11 December 2024

Kajian Rabu: Senjata Terbaik Saat Mengalami Kesulitan // Ustadz Hamdi Solah Albakry hafizhahullah

Kajian Rabu with The Rabbaanians
Senjata Terbaik Saat Mengalami Kesulitan
Oleh: Ustadz Hamdi Solah Albakry hafizhahullah
Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Rabu, 11 Desember 2024

Allah memberikan nikmat untuk kita.

“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)” (QS. An Nahl : 53)

Di antara kebaikan yang kita syukuri adalah dengan berkumpulnya kita di majelis ilmu.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barangsiapa yang diinginkan kebaikan oleh Allah, maka Allah akan menjadikan dia paham dalam agama." (HR. Bukhari No. 2948 dan Muslim No. 1037)

Tidak semua orang mendapatkan sahabat yang suka menasihati, tapi dengan Kita datang ke majelis ilmu kita mendapatkan nasihat. Kita mendengarkan ayat dan Hadits yang bisa membuat kita kembali kepada Allah.

Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu berkata:
"Sesungguhnya ada seorang yang keluar dari rumahnya dalam keadaan memiliki dosa seperti gunung Tihamah. Maka tatkala dia mendengarkan ilmu, kemudian dia takut dan bertaubat, niscaya dia pulang ke rumahnya dalam keadaan tidak memiliki dosa sedikitpun. Sehingga janganlah kalian meninggalkan majelis para ulama." (Kitab Miftah Daarus-sa'adah, karya Ibnul Qoyyim)

Ini yang kita harapkan dari majelis ilmu.

Dalam kehidupan, kita pasti merasakan kesulitan, ini adalah fitrah.

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah (kesulitan)." (QS. Al Balad : 4)

Jangan pernah merasa kita menjadi orang yang paling berusaha, karena sesungguhnya selain kita masih banyak orang yang juga berusaha.

Allah akan meminta pertanggung jawaban kita selama kita berjuang di dunia.

Hijrah bukan untuk mendapatkan dunia, tetapi hijrah adalah meninggalkan maksiat, meninggalkan seluruh yang dilarang oleh Allah. Saat kita hijrah, di situ Allah pasti akan menguji kita, agar Allah menunjukkan kepada kita, siapa di antara yang paling jujur di atas ketaatan. Jangan-jangan itu hanya di lisannya saja, bukan taqwa yang sebenarnya.

Allah Ta'ala berfirman:
"Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (QS. Al Ankabut : 1-3)

Kita pasti mengalami ujian, bahkan mengalami ujian yang berat. Sebagian orang diuji oleh Allah mendapatkan kemiskinan, menyempitkan rezekinya, merasakan sakit, kesulitan dalam rumah tangga, dan sebagainya.

Apa yang bisa kita lakukan agar lepas dari kesulitan?
Senjata terbaik adalah berdoa kepada Allah. Pada saat seseorang meminta, mengemis, dan merengek kepada Allah, ini adalah acara untuk kita lepas dari kesulitan yang kita alami.

Begitu pentingnya doa, Allah memiliki nama Al Mujiib, yaitu Yang Maha Mengabulkan Doa. Setiap nama Allah pasti mengandung makna dan sifat yang ada di nama-nama tersebut.

Allah Ta'ala berfirman:
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepada-/Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al Baqarah : 186)

"Dan Rabbmu berfirman, “Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembahKu akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina”. (QS. Ghafir : 60)

Allah murka kepada hambaNya yang tidak suka berdoa kepadaNya.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barangsiapa yang tidak berdoa, maka Allah murka kepadanya." (HR. Ibnu Majah No. 3827, Tirmidzi No. 3370, Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad No. 658; Ahmad, 2:442, 477, Al-Hakim 1:491, Al-Baihaqi dalam Ad-Da’awaat Al-Kabiroh No. 22)

Begitu besar kasih sayangnya Allah, sehingga kita harus dipaksa untuk kepadaNya.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Jika engkau meminta sesuatu, mintalah kepada Allah. Dan jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah.” (HR. Tirmidzi)

Para ulama menjelaskan hadits tersebut bahwasanya kita meminta untuk segala yang kita butuhkan. Kita ingin mendapatkan kehidupan yang bagus, kita ingin memiliki rumah tangga yang baik, maka mintalah kepada Allah. Ini yang membedakan antara orang beriman dengan orang kafir.

Kita diperintahkan untuk berdoa kepada Allah.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Doa adalah ibadah." (HR Abu Dawud No. 1479), Tirmidzi 5/211, Ibnu Majah No. 3828)

Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:
“Seutama-utama ibadah adalah berdoa" (HR. Al-Hakim 1/667)

Ini adalah redaksi hadits yang menjelaskan bahwa ibadah yang paling agung adalah doa.

Kita tahu bahwa ibadah ada banyak, tetapi Nabi ﷺ menyebutkan bahwa doa juga termasuk ibadah dan yang paling afdhol. Seluruh amalan yang kita lakukan pasti ada doa di dalamnya, sehingga doa adalah inti dari amalan seseorang.

Kenapa doa memiliki keistimewaan yang luar biasa?
Karena di dalam doa mengandung 2 unsur penting ibadah, yaitu:
1. Mengagungkan Allah
2. Menghinakan diri
Inilah inti dari ibadah yang kita lakukan kepada Allah. Seluruh amalan yang kita lakukan adalah kita mengagungkan Allah sekaligus menghinakan diri kepada Allah.

Di antara doa yang paling afdhol yang dilakukan seorang hamba adalah ketika dia sedang sujud.

Rasulullah ﷺ bersabda:
Keadaan seorang hamba paling dekat dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang bersujud, maka perbanyaklah berdoa saat itu.” (HR. Muslim No. 482)

Dari 2 unsur tadi, itu adalah rahasia mengapa kondisi terdekat seorang hamba adalah ketika sedang sujud.

Bacaan di dalam sujud menjelaskan bahwasanya kita mengakui Allah adalah Maha Besar dan kita merendahkan diri kita dengan menempelkan wajah kita di bawah.

Allah yang memiliki kehidupan kita. Allah yang menciptakan kita. Allah yang mengatur setiap urusan kita. Allah yang memberikan dan menahan seluruh harta kita.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Allah berfirman, "Wahai hambaKu, kalian semua sesat kecuali orang yang telah Kami beri petunjuk, maka hendaklah kalian minta petunjuk kepadaKu, pasti Aku memberinya.

Wahai hambaKu, kalian semua adalah orang yang lapar, kecuali orang yang Aku beri makan, maka hendaklah kalian minta makan kepadaKu, pasti Aku memberinya. Wahai hambaKu, kalian semua asalnya telanjang, kecuali yang telah Aku beri pakaian, maka hendaklah kalian minta pakaian kepadaKu, pasti Aku memberinya.

Wahai hambaKu, sesungguhnya kalian berbuat dosa di waktu siang dan malam, dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah ampun kepadaKu, pasti Aku mengampuni kalian.

Wahai hambaKu, sesungguhnya kalian tidak akan dapat membinasakanKu dan kalian tak akan dapat memberikan manfaat kepadaKu. Wahai hambaKu, kalau orang-orang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin, mereka itu bertaqwa seperti orang yang paling bertaqwa di antara kalian, tidak akan menambah kekuasaanKu sedikit pun. Jika orang-orang yang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin, mereka itu berhati jahat seperti orang yang paling jahat di antara kalian, tidak akan mengurangi kekuasaanKu sedikit pun juga.

Wahai hambaKu, jika orang-orang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin yang tinggal di bumi ini meminta kepadaKu, lalu Aku memenuhi seluruh permintaan mereka, tidaklah hal itu mengurangi apa yang ada padaKu, kecuali sebagaimana sebatang jarum yang dimasukkan ke laut.

Wahai hambaKu, sesungguhnya inilah amal perbuatan kalian. Aku catat semuanya untuk kalian, kemudian Kami akan membalasnya.

Maka barang siapa yang mendapatkan kebaikan, hendaklah bersyukur kepada Allah dan barang siapa mendapatkan selain dari itu, maka janganlah sekali-kali ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri”. (HR. Muslim No. 6737)

Jangan pernah terbersit dalam benak kita bahwasanya Allah tidak mengabulkan doa kita. Seseorang ketika berdoa harus meyakini bahwasanya Allah akan mengabulkan doa.

Di antara sebab Allah mengabulkan doa adalah ketika seseorang berada di dalam kesulitan.

"Bukankah Dia (Allah) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepadaNya, dan menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah (pemimpin) di bumi?" (QS. An Naml : 62)

Allah sedang membantah kaum Musyrikin yang tidak menyembah kepada Allah.

"Katakanlah: "Segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba-hambaNya yang dipilihNya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan Dia?"  Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran). Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui. Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepadaNya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya). Atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di dataran dan lautan dan siapa (pula)kah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmatNya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan (denganNya)." (QS. An Naml : 59-63)

"Maka apabila mereka naik kapal mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)" (QS. Al Ankabut : 65)

Ayat ini menjelaskan bahwasanya Allah bukan hanya mengabulkan doa orang beriman yang sedang berada dalam kesulitan, tetap Allah juga mengabulkan doa orang-orang musyrik yang meminta kepadaNya.

Orang musyrikin zaman sekarang melakukan kesyirikan dalam kondisi senang dan sulit. Orang-orang musyrikin zaman Jahiliyyah melakukan kesyirikan dalam keadaan senang, tetapi ketika mereka berada dalam kesulitan, mereka meminta kepada Allah dan Allah memberikan keselamatan kepada mereka, namun ketika mereka telah ditolong, mereka kembali melakukan kesyirikan.

Di antara penghalang doa adalah dosa. Kenapa dalam kondisi sulit, Allah tetap mengabulkannya? Kondisi sulit adalah sebab yang sangat besar hingga mengalahkan penghalang doa, karena dia memiliki rasa ikhlas, tawakkal yang kuat, dan putus harapan kepada makhluk.

Imam Qurthubi rahimahullah berkata:
"Kondisi sulit menjadikan seseorang tidak memiliki harapan kecuali hanya kepada Allah."

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Berdoalah kalian kepada Allah dalam kondisi yakin Allah akan mengabulkannya." (HR. Tirmidzi No. 3479)

Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata bahwasanya Rasulullah ﷺ ketika berdoa diulang sebanyak tiga kali. (HR. Bukhari No. 240 dan Muslim No. 1794)

Ada waktu di mana kita berdoa kepada Allah dalam keadaan khusyuk, menangis, merengek, ikhlas, dan saat itulah doa kita akan dikabulkan oleh Allah.

No comments:

Post a Comment