Saturday, 28 December 2024

Kajian Sabtu: Meraih Mahkota Surga // Ustadz Ariful Bahri hafizhahullah

Kajian Sabtu
Meraih Mahkota Surga
Oleh: Ustadz Ariful Bahri hafizhahullah
Masjid Soleh Hawa, Cipayung, Jakarta Timur
27 Jumadil Akhir 1446 / 28 Des 2024

Nabi ﷺ mengajarkan kepada kita sebuah kalimat setiap kali melakukan Tahiyat Akhir.

اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

"Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir/mengingatMu, bersyukur kepadaMu, dan memperbagus ibadah padaMu.” (HR. Abu Daud dan Ahmad)

Doa ini tidak pernah ditinggalkan oleh seorang Muslim. Jangan pernah menyelesaikan shalat sebelum membaca doa ini.

Bersyukur kepada Allah adalah dengan mengucapkan kalimat-kalimat yang Indah. Namun bersyukur yang paling sulit adalah bagaimana kita beribadah. Semoga dengan kita duduk di majelis ilmu, menjadikan kita termasuk hambaNya yang bersyukur.

Imam Bukhari, di dalam kitabnya yang berjudul Kitabut-Tauhid. Beliau sengaja menulisnya di bagian terakhir seolah-olah meminta kepada Allah agar diwafatkan dalam keadaan mentauhidkan Allah.

Semakin lelah kita beribadah kepada Allah, maka angkatlah kedua tangan kita. Niscaya Allah akan kabulkan doa-doa kita selama niat kita benar. Namun, hati-hati dalam berdoa.

Ada seorang penjaga Hajar Aswad mengisahkan:
"Ada seseorang yang meminta keturunan kepada Allah di depan Ka'bah. Ia merengek di hadapan Allah. Kemudian berlalu 17 tahun, dan penjaga Hajar Aswad masih sama saat orang yang berdoa dahulu tersebut kembali lagi ke depan Ka'bah dan berdoa agar Allah membinasakan anaknya."

Maka penjaga Hajar Aswad tersebut bertanya mengapa orang tersebut berdoa seperti itu?

Ternyata anak yang selama dia minta, justru membuat dia frustrasi, sakit, tidak nyaman hidupnya di dunia.

Penjaga Hajar Aswad memberikan nasihat
"Wahai fulan, engkau sudah mendzalimi anakmu dua kali. Pertama, 17 tahun lalu engkau meminta anak kepada Allah. Engkau tidak meminta diberikan anak yang shalih. Kedua, ketika Allah memberikan keturunan, maka perbaiki anakmu dengan mendoakannya lagi. Namun engkau tidak melakukannya."

Tahun berikutnya, orang tersebut beribadah umroh dengan seorang anak yang sudah tumbuh dewasa. Dia bertemu dengan penjaga Hajar Aswad yang pernah dia temui. Ternyata anak tersebut adalah yang dulu pernah ia doakan kebinasaan. Namun sekarang ia bersama dengan orang tuanya melaksanakan ibadah Umroh.

Kita tidak boleh membahas anak durhaka kecuali kita melihat dulu kepada orang tuanya. Karena bisa jadi orang tuanya yang durhaka kepada anaknya. Anak itu bagaimana hasil dari usaha orang tua. Bisa jadi, anak kita rusak karena perbuatan kita sendiri.

Di antara doa-doa kepada anak agar menjadi shalih/shalihah

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

"Wahai Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shalih)”. (QS. Ash Shaffaat: 100)

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

"Wahai Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mengdengar doa" (QS. Ali Imron: 38)

Tiket paling mudah dan paling murah untuk menuju surga adalah melalui keluarganya. Ada orang tua yang amalannya biasa saja, tapi Allah memberikan keistimewaan kepadanya di hari Kiamat disebabkan doa-doa anaknya untuknya.

Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu meriwayatkan tentang orang yang terakhir masuk ke dalam surga
“Sesungguhnya aku tahu siapa orang yang paling terakhir dikeluarkan dari neraka dan paling terakhir masuk ke surga. Yaitu seorang laki-laki yang keluar dari neraka dengan merangkak.

Kemudian Allah berfirman kepadanya, “Pergilah engkau, masuklah engkau ke surga.”

Ia pun mendatangi surga, tetapi ia membayangkan bahwa surga itu telah penuh.

Ia kembali dan berkata, “Wahai Rabbku, aku mendatangi surga tetapi sepertinya telah penuh.”

Allah berfirman kepadanya, “Pergilah engkau dan masuklah surga.”

Ia pun mendatangi surga, tetapi ia masih membayangkan bahwa surga itu telah penuh.

Kemudian ia kembali dan berkata, “Wahai Rabbku, aku mendatangi surga tetapi sepertinya telah penuh.”

Allah berfirman kepadanya, “Pergilah engkau dan masuklah surga, karena untukmu surga seperti dunia dan sepuluh kali lipat darinya.”

Orang tersebut berkata, “Apakah Engkau memperolok-olokku atau menertawakanku, sedangkan Engkau adalah Raja Diraja?”

Ibnu Mas’ud berkata, “Aku melihat Rasulullah ﷺ tertawa sampai tampak gigi geraham beliau. Kemudian beliau bersabda, “Itulah penghuni surga yang paling rendah derajatnya.” (HR. Bukhari No. 6571, 7511 dan Muslim No. 186)

Kita harus selalu meminta dimasukkan ke dalam surga sebanyak 3x. Begitu juga kita berdoa supaya dijauhkan dalam api neraka sebanyak 3x.

اَللَّهُمَّ إِنِّى أََسْأَلُكَ ألجنَّةَ وَمَا قَرَّب إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِوَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَأ مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَيْتَهُ لِى خَيْرًا

"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga dan segala hal yang mendekatkan kepadanya, dari perkataan maupun perbuatan. Dan aku berlindung kepadaMu dari neraka dan dari segala hal yang mendekatkan kepadanya, dari perkataan maupun perbuatan. Dan aku mohon kepadaMu agar Engkau jadikan setiap yang Engkau takdirkan bagiku adalah baik." (HR. Ibnu Majah dan Ahmad)

Orang yang paling beruntung adalah dia yang dimasukkan ke dalam surga dan dijauhkan dari api neraka.

Meraih mahkota surga adalah memiliki anak-anak yang shalih dan shalihah. Tentunya kita menginginkan anak-anak yang seperti itu. Sangat besar pahala yang didapatkan oleh orang tua, dan besar pula pahala yang akan didapatkan oleh anak-anaknya. Dan di antara cara mendapatkan anak yang shalih dan shalihah yaitu kita menjadi orang tua yang shalih terlebih dahulu.

No comments:

Post a Comment