Kajian Kamis siang
Sifat Shalat Nabi Bab: Ruku'
Oleh: Ustadz Habib Taufiq Al Haddad hafizhahullah
Masjid Al Ibadah, Kemang Selatan, Jakarta Selatan
Kamis, 23 Rajab 1446 / 23 Jan 2025
Bab: Ruku'
Bisa jadi shalat kita ada yang tidak sempurna, mungkin ada yang baru tahu, atau bahkan belum tahu sama sekali.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya ada seseorang yang shalat selama 60 tahun, namun tidak diterima (oleh Allah) amalan shalatnya selama itu walau satu shalatpun. Boleh jadi (sebabnya) dia sempurnakan ruku’-nya tetapi sujudnya kurang sempurna, demikian pula sebaliknya.” (HR. Ibn Abi Syaibah)
Tidak ada manusia satupun yang shalatnya lebih sempurna selain Rasulullah ﷺ.
Jika setelah selesai membaca ayat, maka hendaknya ia diam hingga napasnya tenang.
Kemudian kita melakukan takbir intiqal, mengangkat tangan seperti halnya takbiratul ihram. Kemudian ruku' hingga tulang-tulang terasa rileks.
Ruku' adalah rukun dari shalat. Jika terlupa dengan sengaja, maka shalatnya tidak sah. Ruku' adalah bentuk pengagungan, dan ini dilarang dilakukan kepada makhluk, karena ruku' kita hanya diberikan untuk Allah.
Seharusnya kita bisa menikmati shalat, sehingga khusyuk.
Tata cara ruku':
1. Meletakkan kedua tangan dan menggenggam lutut, dan ini hukumnya wajib
2. Memanjangkan punggung sehingga seandainya air ditaruh di atasnya, air tidak tumpah. Ini pun hukumnya wajib.
Di antara kesalahan ketika ruku' yaitu:
1. Jarinya dapat
2. Kakinya terlalu renggang
3. Punggung tidak lurus
4. Kepala tidak boleh mendongak, melainkan harus sejajar dengan punggung
5. Menjauhkan kedua dengan dari lambung
Ketika sedang ruku', kita tidak diperbolehkan membaca Alquran, begitu juga ketika sedang sujud.
"Dahulu Nabi kita Muhammad ﷺ melarang membaca Alquran di dalam rukuk dan sujud”
Ketika seseorang lupa ruku' kemudian sujud, maka kita kembali kepada posisi berdiri di awal sebelum ruku'.
Bab: I'tidal
Tata cara I'tidal:
- Mengangkat punggung dari ruku’ dan ini adalah rukun.
- Ketika I'tidal kita diperintahkan mengucapkan سَمِعَ الله لِمَنْ
- Mengangkat kedua tangan saat i’tidal seperti dijelaskan terdahulu.
- Lalu berdiri dengan tegak dan tenang sampai seluruh tulang menempati posisinya. Ini termasuk rukun.
- Mengucapkan saat berdiri. رَبَّنَا وَلَكَ الحَمْدُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu:
“Rasulullah ﷺ ketika berdiri untuk shalat beliau bertakbir ketika berdiri, dan bertakbir ketika rukuk kemudian mengucapkan: sami’allahu liman hamidah. Kemudian bangun dari rukuk hingga meluruskan tulang sulbinya kemudian mengucapkan: rabbana walakal hamdu” (HR. Bukhari No. 789, Muslim No. 392)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda: "Jika imam mengucapkan: sami’allahu liman hamidah, maka ucapkanlah: rabbana lakal hamdu. Barangsiapa yang ucapannya tersebut bersesuaian dengan ucapan Malaikat, akan diampuni dosa-dosanya telah lalu” (HR. Bukhari No. 796, Muslim No. 409)
Nabi ﷺ menjadikan waktu berdiri ketika I'tidal hampir sama ketika beliau melakukan ruku'.
Wajibnya Tuma'ninah dalam I'tidal
Abu Humaid As Sa’idi radhiallahu’anhu, beliau mengatakan:
“Ketika Nabi ﷺ mengangkat kepalanya (dari ruku') untuk berdiri hingga setiap ruas tulang punggung berada di posisinya semula” (HR. Bukhari No. 828).
“Tidak sah shalat seseorang yang tidak menegakkan tulang sulbinya ketika ruku' dan sujud” (HR. Tirmidzi No. 265, Abu Daud No. 855)
Kita diperintahkan untuk tidak banyak bergerak, kecuali gerakan sesuai dengan kebutuhan.
Bab: Sujud
Nabi ﷺ mengucapkan takbir dan turun sujud.
Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa ketika sujud mendahulukan tangan terlebih dahulu kemudian lutut, ada juga yang mendahulukan lutut kemudian kedua tangan. Ini adalah perkara ijtihad, namun pendapat terkuat (wallahu a'lam) adalah mendahulukan lutut kemudian telapak tangan.
Sujud adalah rukun shalat.
Ketika sedang sujud, jari jemari dalam keadaan rapat.
Tumit juga dalam keadaan rapat.
Di antara hikmah merapatkan tumit adalah untuk menutup aurat.
Membentangkan kedua tangan sejajar dengan kedua bahu.
Termasuk rukun adalah menempelkan hidung dan kening di tanah/lantai.
Menempelkan lutut, jangan sampai lutut terangkat.
Ujung-ujung telapak kaki juga menyentuh tanah/lantai dan lurus. Ujung jari kaki menghadap kiblat.
Banyak orang melakukan shalat ketika dalam posisi sujud, dia membuka kaki dan tumitnya. Ini menyelisihi sunnah.
Wajib menyeimbangkan badan ketika sujud antara kening, hidung, telapak tangan, kedua lutut, telapak kaki.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Aku diperintahkan bersujud dengan tujuh bagian anggota badan: (1) Dahi (termasuk juga hidung, beliau mengisyaratkan dengan tangannya), (2,3) telapak tangan kanan dan kiri, (4,5) lutut kanan dan kiri, dan (6,7) ujung kaki kanan dan kiri. Dan kami dilarang mengumpulkan pakaian dan rambut." (HR. Bukhari No. 812 dan Muslim No. 490)
Ketika bersujud kita dianjurkan untuk memperbanyak doa.
"Sedekat-dekatnya seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika dia sedang sujud, maka perbanyaklah doa." (HR. Muslim No. 482)
Dibolehkan bagi kita untuk sujud langsung ke tanah, atau alas lain seperti karpet, tikar, dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment