Dauroh Keluarga Series
Aku Mencintaimu karena Allah
Kewajiban Istri
Oleh: Ustadz Nizar Sa'ad Jabal hafizhahullah
Masjid Darsyafii, Pejaten, Jakarta Selatan
Sabtu, 27 Syawal 1446 / 26 April 2025
Saling menuntut (tatfif) bisa menyebabkan konflik.
Sibukkan diri dengan melakukan kewajiban. Jangan menanyakan hasil. Berbuat baiklah kepada orang. Kalau kita sibukkan diri dengan kebaikan, maka pasti hasilnya pun baik.
Balasan kebaikan adalah kebaikan pula.
Asma bintu Khadijah, ketika melepas sang putri yang telah menikah kepada suaminya, beliau memberikan nasihat
"Jadilah kamu budak bagi suamimu, nanti suamimu yang akan menjadi budakmu."
Para ulama ketika menerjemahkan kalimat ini adalah sibukkan diri dengan berbuat baiklah kepada suami, maka nanti suami akan berbuat baik kepada istrinya. Jangan menjadi orang yang suka menuntut dan suka meminta, karena ini adalah awal dari kebinasaan.
Ada 4 pokok kewajiban suami:
1. Membimbing dan mengajari istri melakukan kewajiban kepada Allah
2. Membimbing istri untuk melakukan yang terbaik, yang bermaslahah dalam mengatur urusan rumah tangga
3. Bergaul dengan baik, ucapan dan perbuatan
- Dengan ucapan: berbicara santun, ngobrol, bermain, tidak menyebarkan aib
- Dengan perbuatan: menggauli, berprasangka baik, berpenampilan baik, tidak memukul wajah atau bagian lain
4. Memberi Nafkah sesuai dengan kemampuan: pokok, pendidikan, kesehatan, perawatan diri (pandangan sebagian ulama)
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Lembutlah kepada gelas-gelas kaca (maksudnya para wanita).” (HR. Bukhari No. 5856 dan Muslim No. 2323)
Istri adalah kehormatan yang harus dijaga melebihi berlian yang harus dijaga.
KEWAJIBAN ISTRI
Jangan melihat banyaknya poin di dalam kewajiban istri, karena hakikatnya hak dan kewajibannya seimbang.
"Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al Baqarah : 228)
Walaupun hak dan kewajiban istri dan suami seimbang, tapi kedudukan suami setingkat lebih tinggi.
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shalihah, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)." (QS. An Nisaa : 34)
Syaikh Utsaimin rahimahullah dalam tafsirnya menjelaskan tentang Surah Al Baqarah ayat 228,
"Kewajiban Istri bergaul dengan suami dalam pergaulan yang baik, bahkan lebih baik dari pergaulannya terhadap dirinya."
Artinya adalah seorang istri harus bergaul lebih baik dengan suami daripada bergaul dengan dirinya sendiri, karena suami adalah seorang pemimpin.
(QS. Yusuf : 25)
Di dalam surah ini, seorang suami dikatakan sebagai sayyid, yang bermakna pemimpin.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya mereka itu (wanita) hanyalah tawanan di sisi kalian (suami).” (HR. Tirmidzi No. 1163)
Seorang istri ibaratnya seorang tawanan, maka dia harus berbuat lebih baik kepada majikannya. Sedangkan majikan itu adalah ibarat suami, di mana ia pun harus berbuat baik kepada tawanannya.
Kenapa istri harus berbuat lebih baik kepada suami daripada kepada dirinya sendiri karena kedudukan suami lebih tinggi.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:
"Seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada seseorang, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya” (HR. Tirmidzi No. 1159)
Hadits ini menjelaskan tentang betapa tingginya kedudukan suami di hadapan Allah, sehingga istri harus berbuat baik kepada suami.
“Demi Allah, yang jiwa Muhammad berada di tanganNya, seorang wanita tidak akan bisa menunaikan hak Allah sebelum ia menunaikan hak suaminya. Andaikan suami meminta dirinya padahal ia sedang berada di atas punggung unta, maka ia (istri) tetap tidak boleh menolak.” (HR. Ibnu Majah No. 1853)
"Dan tidaklah seorang wanita merasakan manisnya iman, hingga ia menunaikan hak suaminya" (HR. al-Hakim)
Kedudukan suami itu tinggi. Layani dengan baik.
Dari Abdurrahman bin Auf radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau”. (HR. Ahmad)
Ini kabar gembira bagi para istri. Namun para istri harus memerhatikan kewajibannya terhadap suami. Karena sebenarnya Hadits tersebut adalah amalan yang ringan dengan balasan yang luar biasa.
"Hak suami atas istrinya, seandainya sang suami terluka, lalu istrinya menjilatnya atau hidungnya mengeluarkan darah atau nanah, lalu dia menelannya, maka dia belum melunasi hak sang suami." (HR. Ibnu Hibban)
Seorang istri jangan mau dirayu dan dijebak oleh setan.
Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim, no. 1467)
Dari Imail bin Muhammad bin Sa'ad bin Abi Waqqash, ia berkata bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:
“Di antara (sumber) kebahagiaan anak Adam ada tiga hal: istri yang shalihah, tempat tinggal yang baik, dan kendaraan yang bagus. Dan di antara (sumber) kesengsaraan anak Adam ada tiga hal: istri yang jahat, tempat tinggal yang buruk, dan kendaraan yang jelek.” (HR. Ahmad).
"Seharusnya bagi setiap orang dalam pergaulannya dengan istrinya (dan juga suaminya) dengan cara yang baik agar tidak menginginkan kebahagiaan dunia, ketenangan, dan kesenangan belaka. Seharusnya dia meniatkan dengan itu semua mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya. Ini permasalahan yang banyak kita lupakan." (Syaikh Muhammad Shalih al-Utsaimin rahimahullah)
Wanita shalihah adalah hartanya paling mahal di dunia. Wanita shalihah adalah sebenarnya bidadari di surga.
Bidadari di surga ada 2 macam, yaitu:
1. Perempuan yang Allah ciptakan di surga seperti yang disebutkan di beberapa ayat Alquran.
2. Wanita shalihah di dunia.
No comments:
Post a Comment