Kajian Senin
Kitab Talbis Iblis karya Ibnul Jauzi rahimahullah
Oleh: Ustadz Syafiq Al Khatieb hafizhahullah
Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan
Senin, 8 Dzulqo'dah 1446 / 5 Mei 2025
Bab Celaan Terhadap Bid'ah dan Pelaku Bid'ah
Sekte-Sekte dan Aliran Teologi dalam Islam
Ibnul Jauzi rahimahullah menjelaskan tentang pembagian Ahlul Bid'ah setelah beliau menukil hadits perpecahan umat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata Rasulullah ﷺ bersabda
"Kaum Yahudi akan terpecah menjadi 71 atau 72 kelompok, seperti halnya kaum Nasrani, dan umatku akan terpecah menjadi 73 kelompok" (HR. Tirmidzi)
Imam Ibnul Jauzi rahimahullah mengatakan,
Jika ada yang bertanya, "Apakah golongan-golongan ini bisa diketahui?" Maka jawabannya adalah "Kita mengetahui tentang perpecahan ini. Kita pun mengetahui induk kelompok-kelompok akibat perpecahan tersebut, dan setiap kelompok itu terpecah lagi menjadi kelompok kecil lainnya, yaitu:
1. Haruriyah atau Khawarij
Awal mula penamaan Khawarij adalah ketika mereka memerangi Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, mereka berkumpul di Al-Haruro di Kuffah.
Mereka mengingkari 2 hakim yang diutus untuk mengadili Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah. Mereka mengkafirkan Ali, Muawiyah, kedua hakim, dan mereka yang sepakat dengan ketentuan hakim.
Mereka adalah kelompok yang berlebihan dalam agama, layaknya panah yang melesat dari busurnya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Akan keluar dari keturunan orang ini, sekelompok orang yang membaca kitab Allah di lisan, namun tidak melewati tenggorokan mereka. Mereka melesat dari agama, sebagaimana panah melesat tembus dari hewan sasaran." (HR. Ahmad 10585, Bukhari 4004, dan Muslim 1763)
Istilah Haruriyah sudah ada sejak zaman Sahabat.
Dari Muadzah ada seorang wanita yang bertanya kepada Aisyah Radhiyallahu ‘anha : “Apakah salah seorang di antara kita harus mengqadha’ shalat yang ditinggalkan selama mejalani haid?” Aisyah menjawab, “Apakah engkau wanita Haruriyah?. Pada masa Rasulullah ﷺ ada seorang wanita di antara kami yang haid tidak diperintahkan untuk mengqadha shalat“. (Muttaafaqun ‘Alayh)
Imam Abul Aliyah rahimahullah berkata:
"Aku tidak tahu nikmat manakah yang lebih utama bagiku, nikmat Allah menunjukkanku hidayah Islam, ataukah nikmat (sunnah) sehingga Allah tidak menjadikanku seorang haruri, yaitu pemikiran khawarij, sekte menyimpang pertama dalam catatan sejarah Islam" (Tarikh Dimasyq no. 16494 karya Ibnu Asakir)
2. Qadariyyah
Pemikiran Qadariyyah meniadakan takdir Allah. Pertama kali muncul Sauzan di Basrah. Ma'bad Al Juhani, diturunkan kepada Qailan.
3. Jahmiyyah
Dinisbatkan kepada tokoh sesat bernama Jahm bin Sofyan dari kota Turmud. Penyimpangan mereka sangat luar biasa. Mereka menolak semua nama dan sifat Allah. Mereka menganggap bahwa surga dan mereka tidak Abadi. Keimanan hanya ma'rifah.
4. Murjiah
Irja akhirnya memisahkan atau mengakhirkan, karena mereka memisahkan amalan dengan keimanan. Ketika orang hanya meyakini dengan hati tanpa mengamalkan, maka sejatinya dia tidak beriman. Inilah mereka.
5. Rafidhoh
Mereka adalah salah satu sekte atau bagian dari Syiah. Rafidhoh pertama ketika Zaid bin Husein bin Ali bin Abi Thalib ketika keluar di masa kekuasaan Hisyam, ia mendengar ada orang yang mencela Abu Bakar dan Umar bin Khattab, karena mereka menolak kepemimpinan Abu Bakar dan Umar bin Khattab.
6. Jabariyyah
Mereka menyimpang dalam perkara takdir. Mereka berkeyakinan bahwa manusia tidak memiliki keinginan dan kehendak, semuanya dilakukan oleh Allah. Mereka berkeyakinan bahwa manusia tidak ada ikhtiar, tidak punya pilihan. Ini bertolak belakang dengan firqoh Qadariyyah, namun keduanya sama-sama menyimpang. Ahlussunnah selalu berada di tengah-tengah.
Jabariyyah juga terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Jabariyyah Murni, mereka yang menetapkan bahwasanya manusia tidak memiliki kehendak.
2. Jabariyyah Pertengahan, mereka menetapkan bahwa manusia punya keinginan namun itu tetap tidak berpengaruh. Ini juga adalah keyakinan Asya'iroh.
Berpendapat sebagian Ahli ilmu, induk dari firqoh-firqoh sesat adalah 6 firqoh tadi.
Di antara poin dari pembagian sekte ini adalah:
1. Ibnul Jauzi menukil dari kitab Maqolah, yang menjelaskan tentang aliran-aliran di dalam Islam.
2. Pembagian firqoh sesat menjadi 72 dengan rincian induk semuanya murni ijtihad para ulama, karena dari seluruh pembagian firqoh tersebut bercabang-cabang, itu sebabnya para ulama menyimpulkan ke dalam induk-induk tadi.
Sebagian ulama ada yang membagi induk dari sekte-sekte di dalam Islam bukan hanya 6. Di antaranya adalah:
- Abul Hasan Al-Asy'ari menyebutkan bahwa induk firqoh sesat ada 10.
- Ibnu Hazm menyebutkan bahwa induk firqoh sesat ada 5.
- Abdul Kohir Al Baghdadi menyebutkan bahwa induk firqoh sesat ada 4.
-------------------------------
HARURIYAH (KHAWARIJ) terpecah menjadi 12 kelompok:
1. Azraqiyyah
Mereka berkata, "Kami tidak tahu ada seorang pun yang beriman". Mereka mengkafirkan seluruh Ahlul Kiblat (kaum Muslimin), kecuali yang mau mengikuti ajaran mereka.
Di antara pemikirannya adalah siapa saja yang menyelisihi mereka adalah kafir, mereka menghalalkan membunuh wanita dan anak-anak yang menyelisihi pemikiran mereka.
Mereka adalah pengikut Nafi' bin Azraq.
2. Ibadhiyah
Mereka menyatakan, "Barangsiapa bersedia mengikuti ajaran kami, maka dia beriman; dan barangsiapa yang berpaling dari ajaran kami, berarti dia munafik."
Mereka tersebar banyak di Oman. Penamaan Ibadhiyah karena mereka adalah dari tokoh Khawarij bernama Abdullah bin Ibadh.
Semua sepakat bahwa sekte Ibadhiyah mengkafirkan siapapun yang tidak mengikuti ajaran mereka.
Siapa yang melakukan dosa besar, dia kufur dan kekal di neraka.
3. Tsa'labiyah
Mereka berkata, "Tidaklah Allah menetapkan atau menakdirkan sesuatu pun."
Mereka adalah pengikut Tsa’labah ibnu Mashkan.
4. Hazimiyah
Mereka berkata, "Kami tidak tahu apakah itu iman, dan kami berkeyakinan bahwasanya semua makhluk akan dimaafkan atas segala kesalahannya."
5. Khalafiyah
Mereka berkeyakinan bahwa siapa yang meninggalkan jihad, laki-laki atau perempuan, maka dia telah kafir.
Mereka adalah pengikuti dari seorang yang bernama Khalaf al-Khariji.
6. Mukarramiyah / Quziyyah
Mereka menegaskan, "Tidak boleh seorang pun menyentuh orang lain, karena dia tidak tahu mana yang suci dan yang najis.
Mereka adalah pengikut Abu Mukarram.
Disebut al-Quziyyah karena sekte ini berkeyakinan tidak boleh buang air di bumi, melainkan mereka buang air dengan menggunakan Quz atau wadah.
7. Kanziyah
Mereka mengungkapkan, "Tidak boleh bagi seorang pun memberikan hartanya kepada siapapun, karena bisa jadi yang diberi itu tidak berhak diberikan. Bahkan ia harus menimbun hartanya dalam tanah hingga Ahlul Haq (para pengusung kebenaran) menang dan berkuasa."
8. Syamrakhiyah
Mereka berkata, "Tidaklah mengapa seorang laki-laki menyentuh seorang wanita yang bukan mahramnya, sebab kaum wanita tersebut ibarat tumbuhan yang berbau haram."
Mereka adalah sekte yang mengikuti seseorang bernama Abdullah bin Syamrakh.
9. Akhnasiyah
Mereka mengatakan, "Orang yang mati tidak akan memperoleh kebaikan maupun keburukan setelah kematiannya."
Mereka adalah sekte yang mengikuti seseorang bernama Akhnas.
10. Muhakkamiyyah
Mereka berkata, "Barangsiapa yang berhukum dengan makhluk, maka dia telah kafir"
Ketika manusia sudah mulai menggunakan akal sehingga menjauhi dalil, maka mereka akan menjadi sekte atau aliran pemikiran seperti mereka.
11. Muktazilah Haruriyah
Mereka menyatakan, "Kami tidak tahu pasti tentang perselisihan antara Ali dengan Muawiyah, karena itu kami berlepas diri dari kedua kelompok yang mengikuti keduanya."
Istilah ini juga disebut sebagai Al-Waqifiyah.
12. Maimuniyah
Mereka berkata, "Tidak ada pemimpin yang sah kecuali dengan keridhoan orang-orang yang kami cintai."
Mereka adalah pengikut seorang bernama Maimun bin Khalid, seorang yang juga memiliki pemikiran Qadariyyah, Muktazilah. Di antara pemikirannya adalah mewajibkan untuk memberontak kepada penguasa.
Mereka menghalalkan laki-laki untuk menikahi cucunya. Mereka juga menganggap surah Yusuf bukan bagian dari Alquran.
QADARIYYAH juga terpecah menjadi 12 kelompok.
1. Ahmadiyah
Mereka meyakini bahwa syarat keadilan Allah adalah jika Dia menyerahkan segala urusan-urusan hamba-hambaNya kepada mereka dan Dia mencegah mereka dari kemaksiatan terhadapNya.
Sebenarnya istilah Ahmadiyah ini tidak ada di dalam Kitab Maqolah.
Sekte ini bukanlah sekte yang kita kenal belakangan ini.
2. Tsanawiyah
Mereka meyakini kebaikan itu berasal dari Allah dan keburukan berasal dari Iblis.
Mereka lebih identik dengan nama yang disematkan kepada orang-orang Majusi, bukan termasuk di dalam sekte Islam, di mana orang-orang Majusi berkeyakinan bahwa kebaikan berasal dari cahaya dan keburukan berasal dari kegelapan.
3. Muktazilah Qadariyyah
Mereka berpendapat bahwa Alquran adalah makhluk dan mengingkari keyakinan bahwa orang-orang beriman akan dapat melihat Allah di akhirat kelak.
Ahlussunnah meyakini bahwasanya Alquran adalah Kalamullah.
Muktazilah berawal dari perselisihan Imam Hasan Al Bashri dengan muridnya Washil bin Atho'.
Di antara keyakinan Muktazilah adalah seorang pelaku dosa besar kekal di neraka.
4. Kaisaniyah
Mereka menyatakan, "Kamu tidak mengetahui apakah perbuatan seorang hamba itu dari Allah atau pribadi hamba itu sendiri. Kami tidak mengetahui pula apakah sesudah mati manusia akan diberi pahala atau akan diberi siksa.
Yang masyhur adalah firqoh ini termasuk dalam sekte Rafidhoh atau Syiah, karena nama firqoh ini dinisbatkan kepada seorang tokoh Rafidhoh yaitu Muhtar bin Abi 'Ubaid yang memiliki julukan Kaisan. Maka pengikutnya disebut sebagai Kaisaniyah.
Mereka mengklaim keimamahan Muhammad bin Hanafiyah, yaitu anaknya bin Abi Thalib dengan istrinya Khawla bintu Ja'far dari suku bani Hanafiyah.
5. Syaithaniyah
Mereka berkata, "Sesungguhnya Allah tidak menciptakan syaithan".
Mereka juga termasuk ke dalam firqoh Rafidhoh karena menisbatkan sebagai pengikuti dari Muhammad bin Nu'man seorang Syiah Rafidhoh.
6. Syarikiyah
Mereka berkata, "Sungguh semua kejahatan adalah sesuatu yang telah ditakdirkan oleh Allah kecuali kekufuran."
Firqoh Syarikiyah ini juga menafikan bahwa Allah tidak mungkin menciptakan keburukan. Ahlussunnah meyakini bahwa Allah menciptakan keburukan dengan hikmah yang Allah kehendaki.
7. Wahmiyah
Mereka berkata, "Segala perbuatan dan perkataan makhluk tidaklah memiliki dzat. Ini sebagaimana kebaikan dan keburukan, keduanya juga tidak memiliki dzat."
8. Rawandiyah
Mereka berkata, "Semua kitab yang diturunkan dari Allah wajib untuk kita amalkan, baik yang me-nasakh maupun di-nasakh."
Sekte ini menisbatkan kepada seorang tokoh bernama Abul Husein Yahya bin Rawandi.
Mereka juga mengklaim bahwasanya mereka mengakui keimamahan Abbas bin Abdul Muthalib.
9. Batriyah / Mimbariyyah
Mereka berkeyakinan bahwa barangsiapa yang bermaksiat kemudian bertaubat, maka Allah tidak akan menerima taubatnya.
Ini bertentangan dengan dalil Alquran dan Hadits yang banyak.
10. Nakitsiyah
Mereka yakin bahwa orang yang membatalkan baiat kepada Rasulullah ﷺ tidak berdosa.
Sebenarnya Ibnul Jauzi melakukan kesalahan dalam menukilkan keyakinan mereka. Yang benar adalah Nakitsiyah membolehkan untuk berlepas diri dari pemimpin. Wallahu a'lam.
11. Qasithiyah
Mereka lebih mengutamakan pencarian kesenangan dunia daripada bersikap zuhu.d
12. Nazhzhamiyah
Mereka mengikuti Ibrahim bin Nazhzham, seorang tokoh Muktazilah yang berpendapat bahwa barangsiapa berkeyakinan bahwa Allah adalah sesuatu, maka dia telah kafir.
JAHMIYYAH terpecah menjadi 12 kelompok
1. Mu'aththilah
Mereka meyakini bahwasanya segala sesuatu yang dibayarkan manusia adalah makhluk, dan siapa saja yang meyakini bahwa Allah bisa dilihat oleh makhlukNya maka dia telah kafir
2. Marisiyah
Mereka berkata, "Mayoritas dari sifat Allah adalah makhluk."
Firqoh ini dinisbatkan kepada seorang tokoh Jahmiyyah bernama Bisyr bin Riyadh al-Marisi.
3. Multazimah / Multaziqoh
Mereka berkeyakinan bahwasanya Allah ada di semua tempat.
4. Waridiyah
Mereka berkata, "Tidak akan masuk neraka siapapun yang mengetahui (meyakini) Rabbnya, dan siapa yang masuk neraka tidak akan keluar dari situ selama-lamanya."
Aqidah mereka campuran pemikiran Murji'ah dengan Jahmiyyah.
5. Zanadiqah
Mereka berkata, "Tidak seorang pun boleh menetapkan 'tuhan' bagi dirinya, karena menetapkan sesuatu itu hanya dapat terlaksana setelah mengetahuinya dengan indra, sementara sesuatu yang dapat diketahui dengan indra bukanlah 'tuhan', dan sesuatu yang tidak dapat diketahui atau diserap dengan indra hakikatnya adalah tidak ada."
Firqoh ini dinisbatkan kepada istilah Zindiq, yaitu orang-orang munafik yang menyerang atau merusak Islam dari dalam.
6. Harqiyah
Mereka berkeyakinan bahwa orang kafir akan dibakar dengan api neraka sekali saja, kemudian dia tetap terbakar namun tanpa merasakan lagi panas api neraka tersebut.
Keyakinan ini bertentangan dengan dalil yang banyak. Adzab neraka terus ada.
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. An Nisaa : 56)
7. Makhluqiyah
Mereka berkeyakinan bahwa Alquran itu adalah makhluk.
8. Faniyah
Mereka meyakini surga dan neraka itu fana. Di antara mereka ada juga yang berkeyakinan bahwa keduanya itu belum diciptakan.
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa." (QS. Ali Imran : 133)
9. Mughiriyah / Iriyah
Mereka mengingkari keberadaan para Rasul, serta mereka berkeyakinan bahwa rasul-rasul Allah hanyalah para hakim.
10. Waqifiyah
Mereka mengatakan, "Kami tidak berpendapat bahwa Alquran adalah makhluk atau Alquran bukanlah makhluk."
Firqoh ini muncul ketika adanya fitnah ketika Imam Ahmad ditanya mengenai apakah Alquran itu makhluk.
11. Qabriyah
Mereka mengingkari adanya adzab kubur dan syafaat.
Ini juga termasuk keyakinan sebagian Khawarij dan Mu'tazilah.
12. Lafzhiyah
Mereka mengatakan, "Lafadz kami dalam atau ketika membaca Alquran adalah makhluk."
Ini adalah perkara yang ma'ruf di kalangan para ulama, ketika syubhat muncul tentang Alquran di mana Imam Ahmad ditanyakan apakah Alquran itu makhluk.
No comments:
Post a Comment