Kena Mental
Oleh: Ustadz Ahmad Rasyid Bazher hafizhahullah
Rabu, 16 Dzulhijjah 1446 / 11 Juni 2025
Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Baru saja kita lewati Idul Adha.
Ketika kita berqurban, semoga Allah menerima amalan kita.
Banyak dari generasi saat ini, bisa dikatakan 'tidak tahan banting'. Berbeda dengan generasi ayah kita, apalagi generasi para Salafush-shalih terdahulu.
Ada satu hal yang berkaitan dengan riset.
Tingkat generasi Gen-Z 2/3 lebih tinggi daripada Milennial.
Perempuan Gen-Z dua kali lipat memiliki risiko.
Sebagian besar negara bahwa Gen-Z memiliki mental yang buruk tanpa sebab yang pasti.
Generasi yang dibilang generasi strawberry benar-benar ada. Seharusnya mental seorang Muslim harus memiliki mental bola, yaitu ketika ditendang kencang, maka kembalinya pun kencang.
Banyak di sekeliling Nabi ﷺ, para pemuda yang sangat luar biasa.
Usamah bin Zaid diutus menjadi panglima perang melawan Romawi pada usia 18 tahun.
Dalam pasukan itu, terdapat pula para sahabat senior, antara lain Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Sa'ad bin Abi Waqqash, Abu Ubaidah bin Jarrah, dan masih banyak lainnya.
Muadz bin Jabal diutus Nabi ﷺ untuk menghadapi kaum Yahudi, dan karena hidayah Allah, banyak yang masuk Islam.
Rasulullah ﷺ bersabda:
اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ ، اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَـنْـفَـعُـكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَـعْجَـزْ ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَـيْءٌ فَـلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِـّيْ فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَـذَا ، وَلَـكِنْ قُلْ: قَـدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَـفْـتَـحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan Allah, dan Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan setan." (Muslim No. 2664, Ahmad II/366, 370, Ibnu Majah No. 79, 4168)
Kekuatan yang dimaksud dalam Hadits tersebut adalah:
1. Kekuatan iman
2. Kekuatan fisik
3. Kekuatan hati/jiwa
4. Kekuatan mental
Inilah beberapa kekuatan yang harus dimiliki oleh setiap Muslimin dan Muslimah.
Mukmin yang kuat adalah orang yang menyempurnakan dirinya dari 4 hal, yaitu:
1. Sisi tentang ilmu yang bermanfaat, baik itu ilmu agama atau ilmu dunia.
2. Amal shalih, semakin bagus amal shalih maka semakin sempurna dirinya
3. Saling menasihati di dalam kebenaran (dakwah)
4. Saling menasihati di dalam kesabaran
Ternyata banyak kaum Muslimin yang lemah terhadap 4 hal ini.
Silakan tanyakan kepada kaum Muslimin saat ini tentang rukun Laa ilaaha illallah atau rukun dalam shalat. Berapa banyak yang bisa menjawab.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka." (QS. At-Tahrim : 6)
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (QS. Ar-Rad : 11)
Imam Syafi'i mengatakan
“Seandainya Allah tidak menurunkan surat kepada makhlukNya, kecuali hanya surat Al Ashr, niscaya sudah mencukupi mereka.”
ثُمَّ أَوْرَثْنَا ٱلْكِتَٰبَ ٱلَّذِينَ ٱصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِۦ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌۢ بِٱلْخَيْرَٰتِ بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَضْلُ ٱلْكَبِيرُ
"Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar." (QS. Fathir : 32)
Allah membagi manusia menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Orang-orang yang menganiaya diri
Mereka adalah orang yang mencampur amal kebaikan dengan keburukan
2. Pertengahan
Para ulama menyebutkan mereka adalah orang-orang yang mencukupkan diri dengan menjalankan yang wajib dan meninggalkan yang haram.
3. Lebih dahulu berbuat kebaikan
Mereka adalah orang-orang yang menunaikan yang wajib dan sunnah, dan meninggalkan yang haram atau yang makruh.
Orang yang kuat secara mental, adalah orang-orang yang berlomba dalam kebaikan.
Kalau kita ingin berhasil dalam dunia dan akhirat, Rasulullah ﷺ memberikan nasihat, yaitu:
1. Bersemangatlah dalam mendapatkan sesuatu yang bermanfaat
Ketika orang ingin mengubah mentalnya, harus ada semangat dan kesungguhan.
2. Minta tolong kepada Allah
Seorang mukmin yang kuat tidak pernah menyandarkan kesuksesan karena kesehatan dirinya.
Kita tidak boleh menyandarkan keberhasilan kepada sebab.
Qarun mengatakan, sesungguhnya saya mendapatkan ini karena ilmu saya.
Kita belajar Tauhid, salah satunya adalah untuk meniadakan ketergantungan kepada makhluk.
Kekuatan seorang mukmin adalah ketika dia tidak lagi membutuhkan makhluk untuk bersandar.
Lihatlah bagaimana Rasulullah ﷺ meminta pertolongan kepada Allah ketika perang Badar, hingga akhirnya Allah menenangkan penerangan tersebut. Dalam perang ini pula malaikat ikut berperang.
3. Jangan lemah
Lakukan segala sesuatu dengan semangat.
Rasulullah ﷺ berdoa meminta agar dijauhi dari sifat malas dan lemah.
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
"Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepadaMu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian.” (HR. Bukhari No. 6367 dan Muslim No. 2706)
Ketika Allah mentakdirkan sesuatu, maka harus ada iman terhadap takdir tersebut.
Usaha tidak mengkhianati hasil.
Bagaimana kalau usahanya gagal?
Kita diperintahkan untuk doa, usaha, dan tawakkal.
Orang yang beriman sudah pasti akan diuji, dan orang-orang beriman dan bertaqwa, maka mereka akan lulus dalam ujian tersebut.
Tawakkal adalah tenang tanpa ada goyah dan bergerak tanpa tenang.
Tenang tanpa goyah adalah hati.
Ketika kita sudah menyandarkan hatinya kepada Allah, maka dia akan merasa tenang.
Bergerak tanpa tenang adalah usaha kita untuk mendapatkan sesuatu yang bermanfaat.
لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
"Seandainya kalian benar-benar bertawakkal pada Allah, tentu kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali di sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi No. 2344)
"Sesungguhnya seorang hamba akan terhalang dari rezekinya disebabkan dosa-dosa yang diperbuatnya." (HR. Ahmad)
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ . لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آَتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikanNya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS. Al Hadid : 22-23)
Di antara contoh yang bisa diambil agar kita jangan lemah adalah kisah Nabi Ibrahim 'alayhissalam.
"Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaamun". Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal". Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: "Silahkan engkau makan". (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu takut", dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak). Kemudian isterinya datang memekik lalu menepuk mukanya sendiri seraya berkata: "(Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul". Mereka berkata: "Demikianlah Rabbmu memfirmankan" Sesungguhnya Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui." (QS. Adz Dzariyaat : 24-30)
Selain Nabi Muhammad ﷺ, para Nabi diutus hanya untuk kaumnya saja.
"Dan istrinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir putranya) Ya'qub. Isterinya berkata: "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula?. Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh". (QS. Hud : 71-72)
Impian Nabi Ibrahim 'alayhissalam dan Sarah untuk mendapatkan anak terjadi ketika mereka berusia tua. Seorang Muslim harus yakin dan berbaik sangka kepada Allah. Jangan sampai kita kalah sebelum berperang.
Salah satu doa Nabi Muhammad ﷺ adalah:
"Ya Allah, Tidak ada kesialan kecuali kesialan yang Engkau tentukan, dan tidak ada kebaikan kecuali kebaikan-Mu, serta tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau.” (HR. Ahmad)
Beberapa langkah untuk menghilangkan keputusasaan atau kehilangan mental
1. Memantapkan keimanan terhadap takdir Allah
Segala sesuatu pasti sudah ditakdirkan dan itu pasti yang terbaik bagi kita.
2. Berbaik sangka kepada Allah
Jangan pernah suudzon kepada Allah. Berbaik sangka harus dalam segala aspek.
Rasulullah ﷺ ketika hendak wafat, beliau mengucapkan:
لاَ يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلاَّ وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللَّهِ الظَّنَّ
“Janganlah salah seorang di antara kalian mati, melainkan ia harus berhusnudzan pada Allah.” (HR. Muslim no. 2877)
Berbaik sangka yang terbaik adalah ketika sakaratul maut. Ini yang harus kita lakukan.
3. Memanjatkan doa kepada Allah.
Sebagaimana Rasulullah ﷺ juga melakukannya ketika perang Badar.
Seorang mukmin yang paling lemah adalah dia yang paling jarang berdoa kepada Allah.
Putus asa dari rahmat Allah adalah dosa.
4. Meneguhkan tawakkal kepada Allah dengan benar
5. Memiliki tekad yang kuat dan tinggi
6. Sabar dan bersikap tenang
Jangan terburu-buru. Ketika seseorang tidak sabar, maka dia akan melakukan sesuatu yang fatal.
Terburu-buru adalah berasal dari setan.
التَّأَنيِّ مِنَ اللهِ وَ العُجْلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ
“Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat ingin tergesa-gesa itu berasal dari setan.” (HR. Abu Ya’la dalam musnadnya dan Baihaqi dalam Sunanul Qubro)
وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ
“Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk” (QS. Al Baqarah: 45).
7. Tumbuhkan sifat optimis dan berpikir positif
Jangan pesimis.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Yang menakjubkan diriku adalah optimis yaitu kalimat yang baik."
Tidak ada penyakit menular dengan sendirinya. Tidak ada kesialan.
8. Membaca biografi orang-orang shalih terdahulu
Membaca biografi menumbuhkan kesungguhan dan keteguhan hati.
وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنۢبَآءِ ٱلرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِۦ فُؤَادَكَ ۚ وَجَآءَكَ فِى هَٰذِهِ ٱلْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ
"Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman." (QS. Hud : 120)
لَقَدْ كَانَ مَنْ قَبْلَكُمْ لَيُمْشَطُ بِمِشَاطِ الْحَدِيْدِ مَا دُوْنَ عِظَامِهِ مِنْ لَحْمٍ أَوْ عَصَبٍ مَا يَصْرِفُهُ ذَلِكَ عَنْ دِيْنِهِ وَيُوْضَعُ الْمِنْشَارُ عَلَى مِفْرَقِ رَأْسِهِ فَيَشُقُّ بِاثْنَيْنِ مَا يَصْرِفُهُ ذَلِكَ عَنْ دِيْنِهِ
"Sungguh telah terjadi kepada orang-orang sebelum kalian, ada yang di sisir dengan sisir besi (sehingga) terkelupas daging dari tulang-tulangnya, akan tetapi itu tidak memalingkannya dari agamanya, dan ada pula yang diletakkan di atas kepalanya gergaji sampai terbelah dua, namun itu tidak memalingkannya dari agamanya." (HR. Bukhari)
9. Membekali diri dengan ilmu agama
Dengan ilmu agama, maka hati kita akan tenang.
No comments:
Post a Comment