Dekatnya Antara Hidayah dan Kesesatan
Oleh: Ustadz Abdullah Taslim hafizhahullah
Masjid Nurul Amal, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Ahad, 1 Shafar 1447 / 27 Juli 2025
Dekatnya antara hidayah dan kesesatan disebutkan secara jelas di beberapa hadits Rasulullah ﷺ yang shahih
يَحْلِفُونَ بِٱللَّهِ مَا قَالُوا۟ وَلَقَدْ قَالُوا۟ كَلِمَةَ ٱلْكُفْرِ وَكَفَرُوا۟ بَعْدَ إِسْلَٰمِهِمْ وَهَمُّوا۟ بِمَا لَمْ يَنَالُوا۟ ۚ وَمَا نَقَمُوٓا۟ إِلَّآ أَنْ أَغْنَىٰهُمُ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ مِن فَضْلِهِۦ ۚ فَإِن يَتُوبُوا۟ يَكُ خَيْرًا لَّهُمْ ۖ وَإِن يَتَوَلَّوْا۟ يُعَذِّبْهُمُ ٱللَّهُ عَذَابًا أَلِيمًا فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۚ وَمَا لَهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ مِن وَلِىٍّ وَلَا نَصِيرٍ
"Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu). Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya, dan mereka tidak mencela (Allah dan RasulNya), kecuali karena Allah dan RasulNya telah melimpahkan karuniaNya kepada mereka. Maka jika mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka sekali-kali tidaklah mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di muka bumi." (QS. At Taubah : 74)
Saat ini banyak orang yang mengolok-olok orang-orang yang menjalankan sunnah. Mereka tidak tahu bahwasanya ucapan mereka bisa menjadi kalimat kufur yang dengannya membuat mereka terjerumus ke dalam neraka jahannam.
Kita bersyukur karena dengan taufiq dari Allah sehingga kita mengenal agama ini dengan baik.
Setelah kita pelajari agama ini, kita mengenal hal-hal yang bisa membuat seseorang menyimpang.
وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللهِ وَءَايَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِءُونَ
"Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanya bersenda-gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya, kamu selalu berolok-olok?”. (QS. At-Taubah : 65].
لاَتَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِن نَّعْفُ عَن طَائِفَةٍ مِّنكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ
"Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami mema’afkan segolongan dari kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengadzab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa." (QS. At-Taubah : 66)
Hal-hal seperti ini menandakan kita selalu butuh penjagaan dari Allah. Jangan pernah merasa aman dari bahaya kekufuran.
وَقَالُوا۟ لَا تَذَرُنَّ ءَالِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًا
"Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr". (QS. Nuh : 23)
Dosa syirik adalah yang paling besar. Sebab terjadinya adalah karena para pengikut yang mencintai orang-orang shalih secara berlebihan.
Suatu ibadah yang agung, ketika Allah tidak memberikan taufiq, itu bisa menyebabkan setan menjerumuskan seseorang ke sebuah keburukan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
لاَ تُطْرُوْنِيْ كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ، إِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ، فَقُوْلُوْا: عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلِهِ
”Janganlah kaliah berlebih-lebihan memuji (menyanjung) diriku sebagaimana orang-orang Nasrani berlebih-lebihan memuji Ibnu Maryam (Nabi Isa). Sesungguhnya aku adalah hamba, maka katakanlah, ’Hamba Allah dan RasulNya.” (HR. Bukhari No. 3445)
Manusia itu lemah. Hati manusia mudah terbolak-balik. Harus ada penjagaan kepada hati.
Hati dinamakan qalbu, yaitu mudah terbolak-balik. Hanya Allah yang bisa menjaga untuk selalu berada di atas kebenaran.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَجِيبُوا۟ لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ ۖ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ ٱلْمَرْءِ وَقَلْبِهِۦ وَأَنَّهُۥٓ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepadaNyalah kamu akan dikumpulkan." (QS. Al Anfal : 24)
Manusia tidak bisa mengatasi hatinya sendiri, apalagi hati orang lain. Ketika Allah dengan sebab tertentu menutup hati seseorang, maka selamanya hati seseorang tersebut akan tertutup. Itu sebabnya kita dilarang untuk melakukan sebab Allah murka, yang dengannya Allah bisa menutup hati kita.
Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata bahwasanya ayat ini mengandung ancaman.
"Ketahuilah, sesungguhnya Allah yang membatasi hati seseorang. Allah yang menguasai hati seorang hamba."
Ketika Allah mendatangkan hidayah, maka segera sambut hidayah, jangan ditunda-tunda.
Di zaman fitnah seperti sekarang ini, ada orang yang imannya hilang sama sekali.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا أَوْ يُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا
“Bersegeralah melakukan amalan sholih sebelum datang fitnah (musibah) seperti potongan malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore hari dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia” (HR. Muslim No. 118)
Seseorang tidak boleh merasa santai dalam menjaga agamanya. Seringlah datang ke majelis ilmu untuk dapat banyak nasihat yang membuat kita terhindar dan terjaga agamanya.
Ilmu lebih baik daripada harta.
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata:
العلم خير من المال؛ العلم يحرسك, وأنت تحرس المال، العلم يزكو على الإنفاق – وفي رواية: على العمل – والمال تَنقصه النفقةُ، العلم حاكم, والمال محكوم عليه،
“Ilmu itu lebih utama daripada harta. Ilmu akan menjagamu, sedangkan harta kamu yang harus menjaganya. Ilmu semakin bertambah ketika diinfakkan -dalam riwayat lain ketika diamalkan-, sedangkan harta akan berkurang ketika diinfakkan. Ilmu adalah hakim (yang menentukan), sedangkan harta yang dihukumi.”
Kesesatan dan hidayah sangat dekat. Seorang yang beriman akan dijaga dari kekufuran. Allah Maha Kuasa untuk menjaga hal itu.
Selalu berdoa kepada Allah untuk meminta perlindungan sebagai bentuk lemahnya kita sebagai orang hamba. Selalu membaca Alquran dan renungi isinya, sering hadir ke majelis ilmu dan minta nasihat dengan orang-orang baik ilmunya. Semoga Allah mudahkan segala kebaikan bagi diri kita semua.
Doa Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah adalah:
“اللهم أَمِتْنِيْ على الإسلام والسنة”.
“Allaahumma amitnii ‘alal islaami was sunnah”
“Wahai Allah, matikanlah hamba di atas Islam dan Sunnah”. (Tarikh Dimasyq karya Ibnu ‘Asakir 5/323)
No comments:
Post a Comment