Saturday, 10 June 2023

Kajian Sabtu: Sirah Nabawiyah

Kajian Sabtu
Sirah Nabawiyah
Oleh: Ustadz Khairul Maktum hafizhahullah
Sabtu, 10 Juni 2023
Rumah Quran Binalindung, Bekasi, Jawa Barat

Rasul adalah utusan, yaitu ada yang mengutus dan memiliki risalah yang disampaikan kepada semua umat manusia.

Dengan sebab dakwah Nabi ﷺ, kita bisa mengenal Allah dan mengenal Islam hingga sekarang.

Sebagai wujud terima kasih dan bersyukur kepada Rasulullah ﷺ, kita diperintahkan untuk ittiba', yaitu mengikuti seluruh tuntunan Beliau.

"Dan bacakanlah (Muhammad) kepada mereka, berita orang yang telah Kami berikan ayat-ayat Kami kepadanya" (QS. Al A'raf : 175)

Ghazwatun Uhud (Perang Uhud)
Perang Uhud adalah perang besar antara kaum Muslimin dengan kaum Quraisy dan terjadi di bulan Syawal. Perang ini disebabkan karena dendamnya kaum Quraisy karena kekalahan mereka di Perang Badr.

Ketika Perang Badr, Abu Sufyan mengharamkan niyahah yang menjadi kebiasaan kaum Quraisy ketika ada yang meninggal dari mereka. Alasannya agar kaum Quraisy tidak terlihat lemah di hadapan kaum Muslimin dan bersiap untuk membalas dendam di perang Uhud.

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menginfakkan harta mereka untuk menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan (terus) menginfakkan harta itu, kemudian mereka akan menyesal sendiri, dan akhirnya mereka akan dikalahkan. Ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang kafir itu akan dikumpulkan" (QS. Al Anfal : 36)

Abu Uzzah tertangkap di perang Badr dan ditangkap oleh kaum Muslimin. Lalu Abu Uzzah minta dilepaskan oleh Nabi ﷺ dengan syarat Abu Uzzah tidak lagi mencela Islam. Namun karena rayuan kaum Quraisy akhirnya Abu Uzzah mengikuti kemauan Abu Sufyan untuk mendukung perang Uhud dengan membuat syair dan musik-musik untuk menyemangati kaum Quraisy dalam peperangan.

Khalid bin Walid menjadi pemimpin pasukan kuda dari kaum Quraisy di perang Uhud.

Nabi ﷺ mengumpulkan para Sahabatnya di Madinah dan beliau bersabda:
"Sesungguhnya aku melihat ada kebaikan di sini, sapi-sapi disembelih"
Para ulama tafsir mengartikan sebagai firasat Nabi ﷺ bahwa akan ada Sahabat yang wafat di peperangan.

Hamzah radhiyallahu 'anhu berkata:
"Demi Allah, aku tidak akan menyentuh makanan sampai aku bisa menguliti mereka Di peperangan"

Seluruh para Sahabat yang masih berusia muda begitu semangat untuk ikut di dalam perang Uhud, karena sebelumnya mereka tidak ikut di dalam perang Badr. Namun kaum Anshor menegur para pemuda itu dan berkata bahwasanya para pemuda itu tidak sopan kepada Nabi ﷺ dengan meminta beliau keluar.

Nabi mengumpulkan 1000 pasukan namun bercampur dengan orang munafik. Lalu Nabi menentukan beberapa orang untuk memimpin perang di antaranya adalah:
1. Mush'ab bin Umayr
diberikan kepemimpinan bendera oleh Nabi ﷺ sebagai penghargaan karena dia sudah mengislamkan Madinah.

2. Ushaid bin Hudayr
Ketika beliau membaca Alquran lalu kuda miliknya selalu meringkik disebabkan kuda melihat cahaya putih. Lalu beliau bertanya
"Jika seandainya engkau melanjutkan bacaannya, maka saya jamin malaikat-malaikat akan terlihat oleh penduduk Madinah, karena cahaya yang engkau lihat adalah malaikat."

3. Khubab bin Munthir
4. Abdullah bin Umi Maktum

Ada satu munafiq yang membuat kekacauan sebelum perang sehingga 300 orang mengundurkan diri beberapa saat sebelum perang terjadi, yaitu waktu Subuh sedangkan perang dilakukan di waktu Dhuha.

Nabi ﷺ mengutus pemanah untuk menjaga bukti sebagai pasukan yang akan menyerang musuh dari atas.

Thalhah bin Abi Thalhah ketika itu maju untuk berduel dengannya. Para Sahabat enggan untuk menghadapi sampai akhirnya Zubayr bin Awwam menantangnya sehingga duel terjadi dan Thalhah jatuh dari kudanya kemudian dia mati.

Zubayr bin Awwam berkata:
"Aku memiliki pendapat tapi Nabi ﷺ tidak memberikan pedangnya kepadaku, melainkan diberikan kepada Abu Lujanah. Sedangkan aku adalah keponakannya. Lalu aku memata-matai Abu Lujanah dan dia bersyair."

Zubayr kemudian melihat orang Quraisy yang tinggi besar dan Zubayr berharap bahwa orang ini akan bertemu Abu Lujanah. Qadarullah Abu Lujanah bertemu dengan orang Quraisy tersebut hingga akhirnya Zubayr memahami kenapa Nabi ﷺ tidak memberikan pedang kepadanya.

Jubair bin Muth'im mengatakan kepada Wahsyi untuk membunuh Hamzah dengan hadiah dibebaskan sebagai budak. Kemudian Wahsyi ikut perang Uhud untuk membunuh Hamzah hingga tombak dilesatkan ke tubuh Hamzah, dan akhirnya Hamzah wafat di peperangan.

Handholah ibn Amir baru menikah dan sedang berada dalam bulan madu. Lalu ia mendengar kabar tentang perang sehingga Handholah ikut ke perang tersebut. Qadarullah Handholah wafat di peperangan dan Rasulullah ﷺ mengatakan bahwasanya jenazah Handholah dimandikan oleh para malaikat karena dia wafat dalam keadaan junub.

Ketika kaum Muslimin sudah memenangkan perang Uhud, para pemanah yang ditugaskan untuk tetap berada di atas bukit memutuskan untuk turun karena tergoda dengan ghanimah, sehingga kaum Muslimin diserang kembali oleh kaum Quraisy yang dipimpin oleh Khalid bin Walid ketika dia belum masuk Islam.

Ketika kaum Muslimin terpojok dan arahan Nabi ﷺ didengar oleh kaum Quraisy dan kaum Muslimin terpecah menjadi 3 kelompok, yaitu
1. Kelompok Pendosa, salah satunya adalah Utsman bin Affan.

Ibnu Umar berkata bahwasanya Utsman lari dari perang Uhud, beliau juga tidak ikut bai'atul ridwan (perjanjian setia kepada Nabi ﷺ), dan menghilangkan cincin Nabi ﷺ. Namun Allah telah memaafkannya.

"Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antara kamu ketika terjadi pertemuan (pertempuran) antara dua pasukan itu, sesungguhnya mereka digelincirkan oleh setan, disebabkan sebagian kesalahan (dosa) yang telah mereka perbuat (pada masa lampau), tetapi Allah benar-benar telah memaafkan mereka." (QS. Ali Imran : 155)

2. Kelompok yang Pasrah
Mereka mendengar kabar bahwa Nabi ﷺ telah dibunuh. Namun Anas bin Nazhor meminta para Sahabat untuk mendatangi mayit Nabi ﷺ dan membuktikannya. Kalau Nabi ﷺ memang wafat, maka para Sahabat diminta untuk mengikuti jejak Nabi ﷺ dengan mati di atas apa yang Nabi berada di atasnya yaitu Tauhid.

3. Kelompok Pembela Nabi ﷺ
Mereka bertekad mundur untuk membantu Nabi ﷺ yang terkepung. Khalid bin Walid memfokuskan diri untuk membunuh Nabi ﷺ, namun Nabi ﷺ dihalangi oleh 9 orang Sahabat yaitu 7 orang Anshor dan 2 orang yaitu Sa'ad bin Abi Waqash dan Thalhah bin Ubaydillah.

"Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya." (QS. Al Mujaadilah : 22)

Abu Bakr ketika mengenang perang Uhud dan beliau berkata bahwasanya orang yang paling berandil adalah Thalhah bin Ubaydillah.


No comments:

Post a Comment