Saturday, 10 June 2023

Tabligh Akbar: Serial Sahabat - Al Bara' bin Malik

Tabligh Akbar
Serial Sahabat
Al Bara' bin Malik radhiyallahu 'anhu "Sang Perindu Kematian"
Oleh: Ustadz Khalid Basalamah hafizhahullah
Sabtu, 10 Juni 2023
Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan

Sekali saja para Sahabat mendengar firman Allah dan sabda Nabi ﷺ, maka saat itu pula dijadikan pedoman hidup sehingga mereka hidup di atas syariat Allah.

Al Bara' bin Malik radhiyallahu 'anhu memiliki simbol hidup yaitu Allah dan surga.

Cara paling ringkas untuk mendapatkan surga Allah adalah mati syahid. Semua jihad ia lakukan dengan tujuan mati syahid. Tentu dengan ilmu yang benar dan keikhlasan juga keterampilan dalam tujuannya.

Prinsip seorang Muslim tidak pernah peduli dengan urusan dunia kecuali hanya untuk mendapatkan kebahagiaan di akhirat.

Di antara keutamaan Al Bara' bin Malik radhiyallahu 'anhu:
1. Setiap kali bersumpah atas nama Allah pasti dikabulkan
2. Mati syahid

Jumlah orang-orang yang mati syahid selalu dengan jumlah yang sedikit, karena Allah memilih para syuhada siapa di antara mereka yang paling ikhlas.

Bagaimana cara menepis rasa takut untuk mati?
1. Mati pasti datang. Kita tidak bisa menghindarinya, dan mati hanyalah ketika menghadapi sakaratul maut.

Para Salafusshalih tidak ada yang takut mati ketika dalam berjihad, karena mereka paham bahwasanya mati bisa membawa mereka ke dalam surga karena mati syahid.

Nasab Al Bara' bin Malik radhiyallahu 'anhu adalah Al Bara' bin Malik bin Nabr bin Damdam bin Zayd.

Al Bara' bin Malik, apabila is bersumpah atas nama Allah, maka akan dikabulkan. Ambisinya untuk mati lebih besar daripada ambisi musuhnya untuk hidup.

Dia ikut serta dalam pernah Uhud dan

Ayahnya bernama Malik seorang kafir, Ibunya bernama Ummu Sulaym atau Rumaysha.

Sesungguhnya orang yang melihat Al Bara' saat berperang, ia mengatakan bahwasanya Al Bara' hanya memiliki 2 tujuan yaitu Allah dan surga.

Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu menulis instruksi untuk pasukannya bahwa jangan mengangkat Al Bara' menjadi panglima, karena ia bisa mencelakakan pasukannya karena keinginannya untuk mati.

Dia adalah salah satu simbol pejuang yang berani. Setiap kali orang mempelajari tentang peperangan, terutama di zaman Nabi ﷺ hingga masa 2 Khalifah pertama, maka tidak lepas dari nama Bara' bin Malik.

Dia berhasil membunuh 100 orang kafir dalam duel berdua mulai di perang Uhud sampai beliau mati syahid di Persia. Ia selalu menunggang kuda dan ahli berperang.

Ketika Nabi ﷺ berangkat ke Hudaibiyah, Al Bara' ikut dan berbaiat kepada Nabi ﷺ untuk mati syahid.

"Sungguh, Allah telah meridhai orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu (Muhammad) di bawah pohon, Dia mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu Dia memberikan ketenangan atas mereka dan memberi balasan dengan kemenangan yang dekat" (QS. Al Fath : 18)

Beliau diberi kepandaian berperang dan kepahlawanan.

Ketika Nabi ﷺ wafat, Al Bara' tidak mengurangi keinginannya untuk berperang dengan kekuatan iman dan kedalaman ikhlas.

Dari Anas bin Malik berkata:
"Berapa banyak orang yang lemah lagi berpakaian lusuh, namun ketika dia bersumpah atas nama Allah, maka Allah akan mengabulkan sumpahnya, dan di antaranya adalah Al Bara' bin Malik"

Lembaran cahaya yang menyinari sepanjang masa.
Selepas Nabi ﷺ, maka banyak kabilah yang menjadi kafir, lalu datang berbagai fitnah dan hampir matahari Islam hilang. Abu Bakr menghadang fitnah, dan Allah yang menjaga Islam.

Ibnu Ishaq berkata,
Ketika Nabi ﷺ wafat, banyak yang murtad. Bangsa Yahudi dan Nasrani mulai banyak yang unjuk gigi, sehingga Islam goyah karena telah kehilangan nabi mereka hingga Allah selamatkan kaum Muslimin dengan datangnya Abu Bakar.

Sesungguhnya Khalid berkata kepada Bara', "Wahai Al Bara', ayolah bangkit dan berjihad", lalu Al Bara' bersiap siap diri untuk berperang.
"Wahai Madinah, sesungguhnya hari ini hanya ada Allah dan Surga. Lalu Al Bara' bertemu dengan Muhkim Al Yamama, panglima perang Musaylama lalu menebas kakinya hingga putus lalu Muhkim dibunuh dengan menghunuskan pedangnya di perut Muhkim".

Kebun Kematian
Kaum Muslimin menyerbu pertahanan kaum Musyrikin hingga Allah memusnahkan Musaylamah sehingga musnah juga fitnah nabi palsu.

Al Bara' memerintahkan para Sahabatnya dan mengumpulkan perisai lalu mengangkat senjata hingga ia terkena sekitar 83-89 luka.

Al Bara' sangat yakin bahwa Allah akan memberikannya mati syahid.

Al Bara' adalah ahli Kuda dan juga seorang yang bertaqwa. Cita-citanya adalah ia ingin bertemu Allah dalam keadaan mati syahid.

"Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki" (QS. Ali Imran : 169)

Keutamaan (Manaqib) Al Bara' bin Malik radhiyallahu 'anhu:
1. Masuk Islam dari kecil dan tumbuh di atas keimanan
2. Menghadiri semua peperangan kecuali Badr
3. Menghadiri bai'at kepada Nabi ﷺ 
4. Doa dan sumpahnya dikabulkan
5. Pemberani dalam berperang
6. Selalu merindukan mati syahid sehingga Allah berikan ia mati syahid
7. Ikut dalam memerangi murtad
8. Ikut dalam pembebasan wilayah Persia 
9. Terbunuh mati syahid

Pelajaran yang bisa diambil:
1. Tentang pentingnya mempelajari Islam dan memberikan pengajaran kepada anak sejak masa kecil
QS. At Tahrim : 6

Ibnu Katsir berkata:
"Beritahukan adab agama dan ajarkan keluargamu dengan ilmu agama."

"Perintahkan anak kalian shalat di usia 7 tahun dan pukul mereka kalau tidak mau shalat di usia 10 tahun."

"Wahai anak kecil, bacalah bismillah ketika makan dan makanlah dengan tangan kanan"

Orangtua harus mengajarkan anak sejak kecil tentang ilmu agama dan aqidah yang benar.

Hasan Al Bashri berkata:
"Ketahuilah, tidak ada sesuatu yang menyejukkan mata seorang muslim selain melihat keluarganya taat kepada Allah"

Kiat memiliki anak yang shalih:
1. Memilih calon pasangan yang shalih dan shalihah.
2. Pendapatan yang halal
3. Selalu berdoa kebaikan kepada anak
4. Berikan hak anak pada saat baru lahir seperti memberi nama yang baik atau aqiqah
5. Pendidikan formal dan non formal yang baik sesuai syariat
6. Mengatur segala sesuatu untuk anak
7. Memiliki sifat kasih sayang yang ekstra. Tegas tetapi tidak keras
8. Menjaga ketaqwaan kepada Allah
9. Menjadikan anak sebagai amal jariyah

2. Tentang keutamaan jihad
"Hai orang-orang yang beriman, maukah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga 'Adn. Itulah kemenangan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman." (QS. Shaff: 10-12)

"Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. At Taubah : 41)

Ibnu Hajar berkata:
Istilah jihad disebutkan sebagai melawan hawa nafsu seperti belajar agama yang benar, mengamalkan juga mengajarkannya.
"Adalah yang mengimbangi pahala jihad di jalan Allah?" Rasulullah ﷺ bersabda, "Kalian tidak akan mendapatkannya. Perumpamaan orang yang berjihad adalah seperti orang yang shalat, berpuasa, da membaca ayat-ayat Allah dengan terus menerus."

Kalian harus menjaga jihad di jalan Allah, karena jihad adalah salah satu pintu surga dan juga akan menghilangkan susah." (Al Hakim)

Hukum jihad menjadi wajib
1. Pemimpin negara memerintahkan
2. Ketika wilayah Islam diperangi
3. Ketika pasukan Islam dan kafir sedang berhadapan

Seorang mujahid harus memiliki syarat:
1. Berilmu
2. Ikhlas karena Allah dan ingin meninggikan kalimat Allah
3. Memahami adab-adab jihad
4. Jangan mengingkari janji
5. Jangan membunuh anak-anak
6. Jika dengan musuh, maka tawarkan 3 hal yaitu 1) tawarkan Islam,  2) ajak pindah ke tempat kaum Muslimin, 3) minta jizyah/upeti per orang 
QS. An Nisaa' : 100
7. 
8. Tidak boleh berkhianat apalagi atas nama umat Islam.

Syarat jihad di dalam Islam:
1. Muslim.
2. Baligh
3. Tidak gila
4
5.
6. Mampu berperang
7. Mampu membiayai diri sendiri

9. Tidak membunuh orang yang sudah tua renta
10. Berbuat baik
11. Tidak boleh membakar musuh
12. Tidak boleh merusak jasad musuh atau mutilasi
13. Menjauhi dosa ketika berperang
14. Selalu berdoa kepada Allah

No comments:

Post a Comment