Kajian Kitab Aqidah Al Washithiyyah karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah
Oleh: Ustadz Riyadh Bajrey hafizhahullah
Selasa, 13 Juni 2023
Masjid Baitussalam Cilandak, Jakarta Selatan
Di antara pintu kesyirikan adalah karena kita tidak disiplin dalam memegang aqidah.
Mulianya pembahasan Asma wa Shifat karena mulianya Dzat yang dibahas.
Setelah menegaskan konsep Salaf dalam mengimani Asma Was-Sifat, kita memasukkan antara nafi (menafikan) dengan isbat (menetapkan).
QS. Al Ikhlas
Dalam surah tersebut mengandung nafi dan isbat.
Di antara keagungan surah Al Ikhlas adalah sepertiga Alquran.
Nafi dan isbat adalah cara untuk menggambarkan tentang Asma Was-Sifat.
Syaikh Shalih Al Fauzan berkata:
Dinamakan Al Ikhlas karena surah tersebut murni hanya membahas Asma Was-Sifat Allah dan bisa menyelamatkan pembacanya dari kesyirikan.
Surah Al Ikhlas seimbang dengan sepertiga Alquran.
Di antara isi Alquran membahas tentang:
1. Tauhid/Aqidah,
2. Fiqih, dan
3. Qashas (kisah-kisah)
Di antara cara Allah mendidik sebuah kaum adalah dengan menceritakan kisah-kisah agar suatu kaum bisa mengambil pelajaran dari kisah-kisah tersebut.
Dalil bahwasanya surah Al Ikhlas adalah sepertiga Alquran adalah:
"Bahwasanya seseorang mendengar seorang lain membaca, dan di pagi hari, orang itu mengadukannya kepada Nabi ﷺ. Lalu Nabi ﷺ bersabda, "Demi Allah, sesungguhnya itu sama dengan sepertiga Alquran" (HR. Bukhari)
Ibnu Qayyim berkata:
"Hadits yang mengabarkan bahwa Al Ikhlas adalah sepertiga Alquran, itu adalah hadits-hadits yang mutawatir (dijamin shahih)
Hadits Mutawatir (Dijamin Keshahihannya)
Setiap tingkatan riwayatnya minimal 10 orang.
Mutawatir secara redaksi
Setiap jalur meriwayatkan redaksi yang sama
Mutawatir secara makna, yaitu sama makna namun beda redaksi.
Hadits Ahad
Tidak sampai derajat mutawatir, yaitu diriwayatkan dari sedikit Sahabat.
Ahad Masyhur
Di mana di setiap periwayatnya sekitar 3 orang yang terkenal
Ahad Aziz
Di mana periwayatnya hanya 2 orang dari kalangan Sahabat.
Ahad Gharib
Hanya satu orang periwayatnya.
Allah adalah Dzat yang sempurna sifatnya, di mana seluruh permohonan makhluk naik kepada Allah.
Tidak ada satu Dzat yang setara dengan Allah.
Surah Al Ikhlas mencakup nilai nafi dan nilai isbat.
Syaikhul Islam berkata bahwasanya di dalam ayat yang paling agung di dalam Alquran, yakni ayat kursi, Allah menggambarkan tentang sifatnya.
Ketika sebuah nash mengandung penegasan sifat dari Allah, yaitu pengingkaran Allah terhadap sesuatu, maka itu adalah nafi.
Ubay bin Ka'ab berkata
Suatu hari Nabi ﷺ berkata kepadaku, "wahai Ubay, apa ayat yang paling agung di dalam Alquran?" Ubay berkata, "Allah dan RasulNya lebih tahu" Kemudian Nabi ﷺ bertanya lagi, dan Ubay tetap memberikan jawaban yang sama. Hingga Ubay menjawab, "Ayatul Kursi wahai Rasulullah"
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Betapa bahagianya engkau dengan ilmu yang ada padamu wahai Ubay"
Hal-hal yang disembah selain Allah maka itu hal yang bathil.
Sifat Al Hayyu dan Al Qayyum adalah sifat yang paling mulia dan siapa yang meminta kepada Allah dengan menyebutkan kedua nama tersebut, maka Allah akan mengabulkannya.
Allah adalah satu-satunya Dzat yang mengatur dan menguasai langit dan bumi. Tidak ada Pula yang bisa memberikan syafaat di hari Kiamat kecuali atas izin Allah.
Meminta syafaat kepada makhluk adalah kesyirikan, dan itu adalah yang banyak dilakukan oleh sebagian dari kita terutama kaum Sufi. Mintalah syafaat hanya kepada Allah.
Memohon syafaat adalah bentuk ibadah, dan ibadah hanya boleh diserahkan kepada Allah.
Allah mengetahui segala hal yang sudah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi. Allah adalah Dzat Yang Maha Tinggi. Dzatnya berada pada posisi paling tinggi, berada di atas para makhluknya.
Siapapun yang membaca ayat kursi di malam hari, maka dia akan dijaga oleh para malaikat dan setan tidak mengganggu hingga pagi hari.
No comments:
Post a Comment