Tuesday, 20 June 2023

Kajian Selasa: Kitab Al Aqidah Al Washithiyyah (Pertemuan Ketujuh)

Kajian Selasa
Kitab Aqidah Al Washithiyyah karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah
Oleh: Ustadz Riyadh Bajrey hafizhahullah
Selasa, 20 Juni 2023
Masjid Baitussalam, Cilandak, Jakarta Selatan 

Mensifati Allah harus dengan nash, tidak boleh membuat ungkapan baru yang tidak terdapat di dalam nash yang berasal dari Alquran dan Sunnah.

4 nama betapa Allah sangat dominan
1. Al Awwal
Allah selalu mendahului dalam segala hal.

2. Al-Akhir
Allah adalah yang paling akhir dari segala hal.

3. Az-Zahir
Allah lebih tinggi dari segala hal. Zhahirnya sesuatu adalah ia yang paling puncak atau paling tinggi dari sesuatu tersebut.

4. Al Bathil

Allah adalah Dzat yang mengetahui segala sesuatu dengan ilmu yang sempurna pada Dzatnya.

Kaidah 'alim adalah Allah mengetahui segala yang sudah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi.

Nama-nama Allah memberikan makna betapa Allah paling dominan dari sisi waktu, pengaturan, ruang, dan semuanya.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan:
"Dan bertawakkallah kepada Dzat Yang Maha Hidup, dan Dia adalah Dzat Yang Maha Hikmah, dan Yang Maha Mengetahui segala hal secara zhahir maupun bathin"

Ketika seorang hamba menyandarkan sesuatu dengan tulus dan ikhlas hanya kepada Allah, namun di waktu yang bersamaan dia melakukan sesuatu yang dia tuju. Itulah tawakkal.

Mudahnya seorang hamba untuk bertawakkal adalah karena Allah telah memberikan taufiq kepadanya sehingga seseorang mampu ikhlas menyandarkan sesuatu hanya kepada Allah dan berusaha mendapatkan sesuatu yang dituju.

Hakim pada nama Allah memiliki 2 makna
1. Allah akan menghukumi seorang hamba dengan takdir Qauniyyah atau Syari'iyyah
2. Dzat yang benar-benar tepat dan sempurna di dalam menentukan segala hal.

Tidaklah sesuatu yang telah Allah atur melainkan itu hanya akan menjadi sebuah maslahat atau kebaikan bagi semua hambaNya.

Mempelajari hakikat keimanan bukan hanya mempelajari wawasan, tetapi harus juga mempelajari aqidah secara keseluruhan.

Semakin kita mengenal Allah, semakin kita merasa lebih mencintai keimanan dan memiliki rasa takut kepada Allah.

Ilmu Allah meliputi segala hal, bahkan Allah lebih mengenal diri kita dibandingkan diri kita sendiri.

Allah mengetahui semua yang terdapat di bumi, dan hanya kepadaNya adalah kunci yang ghaib dan hanya Allah pula yang mengetahui hal-hal ghaib, dan tidaklah sehelai daun gugur kecuali Allah mengetahuinya. Semua sudah tertulis di Lauhul Mahfudz.

Barangsiapa yang mendatangi dukun dan bertanya kepada dukun tersebut, maka shalatnya tidak akan diterima selama 40 hari.

3 jenis seseorang yang pergi ke dukun menurut Syaikh Shalih Al Utsaimin rahimahullah 
1. Seseorang datang ke dukun, bertanya lalu percaya. Maka dengan ini termasuk ke dalam kekafiran, namun kita hanya bisa menghukumi amalan, bukan menghukumi individu.

Barangsiapa yang mendatangi dukun lalu ia mempercayainya, maka dia telah kafir dengan apa yang telah dibawa oleh Muhammad ﷺ.

2. Seseorang datang ke dukun, bertanya, namun tidak percaya. Maka orang ini tidak diterima shalatnya selama 40 hari.

3. Seseorang datang ke dukun, dia bertanya, lalu dia ingkari kebathilannya..

Kunci-kunci ghaib ada 5, dan tidaklah ada yang mengetahui hal ghaib kecuali Allah.
1. Allah mengetahui segala sesuatu yang sudah terjadi, sedang terjadi, dan akan terjadi
2. Allah mengetahui segala sesuatu yang ada di dalam diri kita melebihi pengetahuan orang tua atau bahkan diri kita sendiri 
3. Allah mengetahui di belahan bumi mana seseorang akan meninggal 
4. Allah mengetahui segala hal yang berada di daratan, dan Allah mengetahui segala hal yang berada di lautan
5. Keilmuan Allah meliputi segala hal.
Tidaklah semua itu terjadi kecuali telah tertulis di Lauhul Mahfudz

Allah menciptakan langit dan bumi. Allah melakukan itu semua agar kalian mengetahui betapa sempurnanya kuasa Allah.

Di antara sifat Allah adalah Dzat yang Maha Memberikan Rezeki.


No comments:

Post a Comment