Mengapa Beruntung Mengapa Merugi?
10 Awal Dzulhijjah
Oleh: Ustadz Syafiq Riza Basalamah hafizhahullah
Ahad, 18 Juni 2023
Masjid Al Fattah, Jatinegara, Jakarta Timur
Orang kapitalis selalu berpikir bagaimana memanfaatkan yang dia miliki untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya. Bahkan ketika dia belum mendapatkan untung, maka dia anggap itu sebuah kerugian.
Pada Hari Kiamat, ketika Allah menampakkan neraka jahannam, seseorang akan mengingat dosa-dosanya, tapi sudah tidak ada gunanya lagi. Semua akan menyesal. Yang bermaksiat akan menyesal karena tidak berada di atas ketaatan. Yang taat pun akan menyesal karena tidak menambah ketaatan.
Dunia ini penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang-orang kafir.
Allah sayang sama kita, tapi masih ada yang berburuk sangka sama Allah. Merasa bertaqwa pun justru menandakan kita belum bertaqwa.
Nabi Ayyub 'alayhissalam diberikan cobaan karena kasih sayang Allah kepadanya.
"Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin" (QS. At Taubah : 128)
Di antara bentuk kasih sayang Nabi ﷺ adalah beliau telah menjelaskan semua yang kita butuhkan.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tidak ada seorang pun yang beriman kecuali dia memiliki dosa di mana dia biasa melakukannya dari waktu ke waktu; atau dia memiliki dosa yang dilakukan terus menerus sampai akhirnya dia mati"
Orang beriman ketika diberi peringatan, maka dia ingat dan menerima peringatan tersebut.
Terkadang, pendidikan itu dilakukan dengan lisan yang dengannya Allah bisa memberikan taufiqNya.
"Tidak ada hari-hari yang beramal shalih di dalamnya lebih utama daripada 10 awal Dzulhijjah"
Para Sahabat bertanya
"Wahai Rasulullah, apakah berjuang di jalan Allah tidak dapat menandingi 10 awal Dzulhijjah?"
"Tidak bisa. Kecuali seorang laki-laki keluar dari rumahnya, membawa hartanya kemudian dia berperang dan dia terbunuh"
Datang seorang laki-laki lalu bertanya kepada Nabi ﷺ
"Tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang sebanding dengan jihad?"
Nabi ﷺ berkata, "Tidak ada, kecuali engkau beramal shalih, shalat, puasa, hingga pulangnya seorang mujahid"
Dari Jabir radhiyallahu 'anhu berkata
"Sebaik-baik hari sepanjang tahun adalah 10 awal Dzulhijjah"
Amalan yang sebaiknya dilakukan di 10 awal Dzulhijjah:
1. Berangkat Haji
Di 10 awal Dzulhijjah, semua amalan bisa dilakukan kecuali bulan ini.
Hari Arafah adalah Hari di mana Allah memuji hamba.
Niatkan di dalam hati supaya bisa berangkat haji. Kalaupun kita meninggal sebelum beramal shalih, Allah akan mencatatkan itu dengan pahala.
2. Perbanyak berpuasa
Barangsiapa yang berpuasa sehari karena Allah, maka Allah akan menjauhkan kita dari neraka selama 70 tahun.
Aku berharap diampuni dosa tahun lalu dan yang akan datang dengan puasa Arafah
3. Memperbanyak shalat
Usahakan
Said bin Jubair ketika memasuki 10 awal Dzulhijjah, dia beribadah yang dengannya tidak bisa disaingi orang lain.
Kemuliaan orang beriman adalah dengan qiyamul lail.
4. Memperbanyak dzikir (tahlil, tahmid, takbir)
"Mereka mengingat Allah di hari -hari yang maklumat" (QS. Al Hajj)
Di antara amalan yang paling afdhol adalah banyak berdzikir.
Abdullah bin Umar
"Tidak ada hari-hari yang lebih dicintai Allah selain di 10 awal Dzulhijjah"
Abdullah bin Umar dan Abu Hurairah keluar pergi ke pasar untuk sekadar bertakbir.
Mengamalkan sunnah di kala banyak orang melupakan Sunnah, maka pahala tersebut besar.
Sebagian ulama berpendapat, seperti Imam Syafi'i, berkata bahwa bertakbir itu ketika melihat hewan Qurban.
5. Memperbanyak sedekah
Umar bin Khattab masuk Islam di tahun ke-5 kenabian, namun kenapa dia bisa mengalahkan Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib. Namun Umar tidak bisa mengalahkan Abu Bakr dalam perkara sedekah, karena Abu Bakr memberikan seluruh hartanya.
Ketika Nabi ﷺ bertanya kepada Abu Bakr, "apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu?", Abu Bakr menjawab, "Allah dan RasulNya". Atas sebab itulah Abu Bakr memberikan seluruh hartanya untuk sedekah.
6. Berqurban
QS. Al Hajj : 34
Ketika perang Tabuk, Nabi ﷺ mewajibkan berangkat jihad. 7 Sahabat datang kepada Nabi ﷺ, mereka hanya punya niat. Nabi ﷺ menolak mereka Dan bersabda "Tidak ada kendaraan dan bekal untuk kalian"
Salah satu Sahabat, Zaid berdoa kepada Allah dan mensedekahkan kehormatannya. Setelah Subuh, Nabi ﷺ bertanya "Siapa yang bersedekah semalam?" Lalu Zaid menjawab dan Nabi ﷺ bersabda bahwasanya Allah telah menerima sedekah Zaid.
Jadilah orang baik dan bermanfaat. Kalau pun kita masih menjadi orang buruk, jangan berikan keburukan kita kepada orang lain.
No comments:
Post a Comment