Kiat-Kiat Membersihkan Hati
Oleh: Ustadz Hamdi Solah Al Bakry hafizhahullah
Rabu, 19 Juli 2023
Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan
Mempelajari ilmu agama adalah kewajiban bagi setiap Muslim.
Di antara yang wajib dipelajari adalah tentang hati seseorang. Di saat seseorang menjalani kehidupan, Allah menciptakan kalbu atau hati. Perkara hati sangat penting di dalam agama.
Sebagaimana badan kita beribadah, tapi perlu diketahui hati pun beramal.
Nabi ﷺ bersabda:
"Ketahuilah sesungguhnya di dalam diri manusia Ada segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, maka semuanya baik. Jika segumpal daging itu buruk, maka semuanya akan buruk. Segumpal daging itu adalah hati." (HR. Muslim)
Sesungguhnya hati adalah raja, dan bagian tubuh lain adalah pasukan-pasukannya.
Nabi ﷺ bersabda, Allah berfirman:
"Wahai hamba, jika seandainya seluruh manusia dari awal hingga akhir, mereka dikumpulkan dalam satu hati yang bertaqwa, maka itu tidak akan mengubah kekuasaanKu sedikitpun. Jika mereka berkumpul di satu hati yang buruk, maka itu tidak akan mengurangi kekuasaanKu sedikitpun."
Ibnu Rajab menjelaskan dalam sebuah hadits Qudsi di atas, bahwasanya pokok dari ketaqwaan dan kerusakan manusia adalah hatinya. Jika hatinya baik, maka seluruh tubuhnya akan baik. Jika hatinya buruk, maka seluruh tubuhnya akan buruk.
Nabi ﷺ pernah ditanya
"Wahai Nabi, siapa orang yang paling afdhol?"
Nabi ﷺ bersabda
"Setiap orang yang hatinya dibersihkan dan lisannya jujur"
Orang yang hatinya bersih adalah bersih hatinya, taqwa hatinya, tidak suka melakukan dosa, tidak suka menyakiti orang lain, dan tidak memiliki sifat iri dan dengki.
10 Kiat Membersihkan Hati
1. Mentauhidkan Allah
Tauhid itu bersih, dan kesyirikan itu sangat kotor. Tauhid adalah inti dari kehidupan seseorang.
QS. Adz-Dzariyaat: 56
Imam Bukhari menafsirkan ayat di atas:
"Arti dari beribadah kepadaKu adalah mentauhidkan Allah"
Jika kita ingin menjadi orang baik, maka dimulai dari Tauhid.
Nabi ﷺ bersabda:
"Barangsiapa yang datang ke tukang sihir, lalu dia bertanya dan dia percaya, maka dia telah kafir kepada apa yang telah diturunkan kepada Muhammad"
Syaikh Al Badr mengatakan:
"Seseorang tidak mungkin bisa membersihkan jiwanya kecuali dengan Tauhid"
2. Memperbanyak Istighfar
Hati kita menjadi kotor disebabkan karena dosa yang dilakukan. Semakin banyak kita melakukan dosa, maka hati akan semakin kotor.
Nabi ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya seorang hamba, jika dia melakukan dosa, maka hatinya akan diteteskan noda hitam. Hati tersebut akan bersih kembali dengan bertaubat."
"Jika seseorang menjadikan dosa sebagai kebiasaan, maka dia tidak lagi mengenali sebuah kebaikan atau keburukan. Dia tidak akan merasakan lezatnya beribadah"
Jika kita sudah sering melakukan dosa, maka bertaubat adalah cara untuk membersihkan hati.
Betapa beruntung seseorang ketika di catatan amalnya dalam keadaan banyak istighfar.
3. Berdzikir kepada Allah
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar Ra'd : 28)
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." (QS. Al Baqarah : 152)
4. Menjaga lisan
Ketika seseorang beribadah, maka lisannya juga bekerja. Seperti halnya ketika kita berdzikir.
Nabi ﷺ bersabda:
"Tidak akan lurus keimanan hamba sampai hatinya lurus. Dan tidak akan lurus hati seseorang hingga lurus lisannya.
Tidak mungkin seseorang istiqomah hingga hati seseorang itu juga istiqomah.
5. Tidak mengetahui urusan orang lain
Ingin mengetahui urusan orang lain adalah sesuatu yang tercela.
"Di antara bentuk kebaikan Islam seseorang adalah dia meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat"
Semakin kita kenal dengan orang lain, kita menjadi tahu kekurangan orang tersebut. Ketika kita tahu, bisa jadi akan menceritakan keburukannya.
6. Ikhlas dalam beramal shalih
Orang yang tidak melatih diri dengan ikhlas, hatinya akan kacau. Ketika seseorang berharap ridho manusia, maka harapannya tidak akan pernah tercapai.
Imam Syafi'i rahimahullah berkata
"Ridho manusia adalah sesuatu yang tidak akan pernah bisa dicapai"
Berbeda dengan ridho Allah. Semuanya jelas.
7. Membantu orang lain
Seseorang yang melakukan sesuatu untuk orang lain, sangat erat kaitannya dengan kebahagiaan hati.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu:
"Ada seorang laki-laki mengeluhkan hatinya kepada Nabi ﷺ dan Nabi ﷺ mengatakan kepadaNya, "Jika engkau ingin hatimu menjadi lembut, maka berikan makan kepada orang lain dan mengusap kepala anak yatim (memberi kasih sayang)" (HR. Ahmad)
8. Jangan memasukkan dunia ke dalam hati
Banyak di antara para Sahabat radhiyallahu 'anhuma yang kaya raya, tapi itu tidak menjadikan mereka lalai.
Harta menjadi wasilah, sehingga seharusnya bisa menjadi alat atau kendaraan menuju surga Allah.
Jika kita memiliki harta yang cukup, silakan beli kendaraan yang baik untuk menggapai surga.
Nabi ﷺ bersabda:
"Barangsiapa yang tujuannya adalah akhirat, maka Allah akan menjadikan hatinya kaya raya, segala urusannya akan diselesaikan, dan dunia akan mengejarnya dalam keadaan hina."
9. Menerima takdir Allah
Beriman kepada takdir adalah satu rukun Iman yang sangat penting.
Orang yang hidup tanpa konsep takdir, maka dia akan kebingungan.
Nabi ﷺ bersabda:
"Tidak beriman seorang hamba sampai dia meyakini takdir baik dan takdir buruk"
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. At-Taghabun : 11)
10. Berdoa kepada Allah
Allah yang membolak-balikkan hati kita, maka teruslah berdoa kepada Allah.
Nabi ﷺ bersabda:
"Wahai Allah tetapkan hatiku di atas agamamu"
Hati adalah hal paling penting untuk kita rawat dan kita bersihkan.
Sebelum diangkat menjadi Nabi ﷺ, beliau dibelah dadanya lalu diambil hatinya oleh malaikat Jibril untuk dibersihkan hatinya.
No comments:
Post a Comment