Tuesday, 11 July 2023

Kajian Selasa: Kitab Al Aqidah Al Washithiyyah (Pertemuan Ke-8)

Kajian Selasa
Kitab Al Aqidah Al Washithiyyah karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah
Oleh: Ustadz Riyadh Bajrey hafizhahullah
Selasa, 11 Juli 2023
Masjid Baitussalam, Cilandak, Jakarta Selatan

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat Ihsan, dan bertindak adillah kalian, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang adil."

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang mengulang taubat"

"Katakanlah, apabila kalian mencintai Allah, maka ikuti Aku, dengan begitu Allah akan membalas cinta kalian"

"Allah akan mendatangkan kaum yang baru, di mana mereka mencintai Allah dan Allah mencintai mereka"

Ayat-ayat di atas menegaskan adanya sifat Mahabbah (Cinta) dan Mawaddah (Kasih) milik Allah kepada walinya. Allah adalah Dzat yang mencintai dan dicintai.

Di antara sifat Allah yang ditolak oleh Jahmiyyah adalah sifat Kalam (Allah berbicara). Dari penolakan sifat ini, mereka menyebutkan bahwa Alquran adalah makhluk, bukan Kalamullah.

Sifat Allah lainnya yang ditolak oleh kaum Jahmiyyah adalah Khula (Cinta).

Kelompok yang mengadaptasi ajaran Jahmiyyah masa sekarang yang menolak sifat-sifat Allah adalah Mu'tazilah.

Jagalah Allah, maka Allah akan menjagamu.

Di dalam hal tersebut, sebenernya terdapat satu bantahan terhadap suatu kaum yang menyebutkan antara berkehendak dengan mencintai.

Ihsan adalah melakukan amalan dalam bentuk yang paling baik, yaitu berada di tingkatan yang paling tinggi.

Islam, amalan fisik
Iman, amalan keyakinan
Ihsan, amalan yang sudah tidak lagi mementingkan urusan dunia.

Ahlussunnah tidak mengkafirkan seseorang yang berbuat dosa besar.

Ihsan terbagi menjadi 2, yaitu:
Ihsan kepada Allah
Ihsan kepada Manusia

Memenuhi dan menjaga janji adalah di antara amalan orang yang bertaqwa.

Taubat secara syariat adalah kembali dari dosa. Di antara syarat taubat ada 3:
1. Menyesali
2. Tidak mengulangi lagi
3. Perbanyak amal shalih untuk menutupi maksiat yang pernah dilakukan

Semakin besar kadar ittiba', maka semakin kita takut kepada Allah.

Allah menjadikan 2 nama, Rahman dan Rahim, berasal dari 1 namanya, yaitu Rahman.

Allah adalah Dzat yang rahim bagi orang-orang beriman. Allah adalah sebaik-baik Dzat yang menjaga dan paling Penyayang.

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:
"Rahman adalah sifat dominan yang ada pada Allah. Rahim adalah sifat yang menunjuk aktivitasnya."

Wahai Rabb kami, betapa rahmat dan ilmumu meliputi seluruh makhluknya.

Allah memberikan hidayah dan ditunjukkan jalan yang haq kepada para hambaNya sebagai nikmat yang paling besar.

Rahmat Allah di akhirat adalah Allah menghilangkan rasa takut yang besar kepada hambaNya yang beriman dan kelak memasukkan mereka ke dalam surga.

Orang beriman yang mati dalam keadaan dosa-dosa besar, maka kita serahkan kepada kehendak Allah.

No comments:

Post a Comment