Kajian Sabtu
Waspada Makar Syiah
Oleh Ustadz Harits Abu Naufal hafizhahullah
Riyadush Sunnah Binalindung, Bekasi
Sabtu, 22 Juli 2023
Orang-orang kafir juga lelah sama seperti kita, tapi lelah mereka untuk menghalangi kita mendekat kepada Allah.
Kita harus menuntut ilmu agar mengerti bagaimana mereka ingin menjauhkan kita dari Allah.
Di antara jalan bathil adalah kaum Syiah.
Keyakinan Syiah dan sesuatu yang menentang Ushul dari Ahlussunnah.
Syiah dibangun oleh seorang lelaki Yahudi bernama Abdullah Ibnu Saba. Dia mendatangi Madinah di masa Khalifah Utsman bin Affan.
Sebagian Syiah mengatakan bahwa Abdullah bin Saba adalah tokoh fiktif yang dimunculkan ahlussunnah untuk menjatuhkan kaum Syiah.
Abdullah bin Saba adalah orang yang mengajak kaumnya untuk menuhankan Ali bin Abi Thalib. Namun itu ditolak oleh Ali dan beliau ingin membakar mereka, tapi mereka justru semakin yakin bahwa Ali adalah Tuhan.
Kecondongan manusia kepada hawa nafsu membuat mereka menolak kebenaran dan menerima kebathilan.
Murtadho Al Askarin
Dia memiliki kitab berjudul Abdullah bin Saba.
Kelompok ini disebut dengan Saba'iyyah, yaitu pengikut Ibnu Saba.
Alqisyi dalam kitabnya Rijalus-Syiah
Ja'far berkata bahwa Abdullah bin Saba yang mengaku dirinya sebagai Nabi ﷺ dan menganggap Ali bin Abi Thalib sebagai Tuhan.
Jika tidak ada satupun tokoh Syiah yang tidak mengakui Abdullah bin Saba, Ahlussunnah telah memiliki riwayat yang Shahih tentangnya.
Tidak ada satupun dari ulama ahlussunnah yang mengingkari Abdullah bin Saba
Imam Bukhari
Kaum Rafidhah durhaka kepada Zaid bin Ali, cucunya Ali bin Abi Thalib atau yang dikenal sebagai Zainal Abidin.
Mereka meminta kepada Zaid bin Ali untuk berlepas diri dari Abu Bakar dan Umar bin Khattab namun Zaid bin Ali menolak dan berkata "Pergilah kalian kepadaku, karena sesungguhnya kalian adalah Rafidhah"
Ahlul bathil akan mengambil satu bagian dari Islam dan menjadikan bagian itu untuk melegalkan kesyirikan dan kebathilan yang lain.
Bagaimana Syiah membodohi kaum awam yaitu dengan dalih mencintai ahlul bait, tapi hakikatnya mereka tidak mencintainya. Jika mereka mencintai Ahlulbait, maka seharusnya mereka juga mencintai yang dicintai oleh Ahlulbait yaitu Abu Bakar dan Umar, tetapi mereka menolak.
Mereka mendahulukan perasaan sehingga tertutuplah dalil kepada mereka.
Imam Adz-Dzahabi berkata:
Datang Rafidhah kepada Zaid bin Ali
"Wahai Zaid, berlepas dirilah dari Abu Bakar dan Umar maka kami akan membelamu." Namun Zaid berkata, "Aku mencintai keduanya"
Ali bin Abi Thalib berkata "Jika ada yang berkata bahwa aku lebih mulia dari Abu Bakar dan Umar, maka aku akan cambuk mereka sebagai cambuk untuk pendusta"
Syaikh Islam Ibnu Taimiyyah berkata:
Dikatakan kepada Imam Ahmad, "Siapa itu Rafidhah?", Imam Ahmad berkata, "Rafidhah adalah mereka yang mencela Abu Bakar dan Umar"
Apa yang membuat mereka bernafsu untuk mengkafirkan Para Sahabat Nabi ﷺ?
Mereka menolak semua riwayat dari para Sahabat radhiyallahu 'anhuma padahal itu adalah inti dari Islam. Ketika mereka tidak menerima hadits-hadits dari para Sahabat, mereka membawa hadits-hadits yang dibawa oleh kaum mereka sendiri dan itu tidak masuk akal.
"Siapa yang nikah mut'ah berkali-kali, maka dia lebih mulia daripada Ali"
Kisah dibakarnya Abdullah bin Saba,
Ali bin Abi Thalib telah membakar pengikut seorang Yahudi yaitu Abdullah bin Saba untuk menegaskan bahwasanya Allah saja Tuhan yang berhak disembah.
"Didatangkan kepada Allah seorang tokoh zindiq yaitu Abdullah bin Saba"
HR. Bukhari
Kesesatan Syiah
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mengatakan dalil hawa nafsu dari Syiah:
"Syiah mengatakan bahwa Nabi ﷺ telah membuat Wasiat bahwasanya Ali ditunjuk sebagai Khalifah setelah wafatnya Nabi ﷺ."
"Ketika Nabi ﷺ pulang dari haji Wada, Allah mengutus Jibril. Kemudian Jibril berkata, "Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah memberikan pesan agar Ali menjadikan Khalifah setelah wafatnya engkau." Lalu Nabi ﷺ berkata, "Wahai Jibril, sesungguhnya para Sahabatku membenci Allah. Jika aku memilih Ali, aku khawatir akan dibunuh oleh mereka"
Syiah kemudian menciptakan hadits palsu. Ketika ada ayat atau riwayat yang bertentangan hawa nafsu mereka, maka mereka akan mentakwil semuanya agar sesuai dengan hawa nafsu mereka. Itulah ciri ahlul bid'ah dan ahlul bathil.
No comments:
Post a Comment