Sunday, 3 September 2023

Kajian Ahad: Kitab Tauhid

Kajian Ahad
Kitab Tauhid karya Syaikh Muhammad At Tamimi rahimahullah
Oleh: Ustadz Arman Amri hafizhahullah
Masjid Nurul Iman, Blok M Square
Ahad, 3 September 2023

Manusia diberikan 2 kehidupan dan 2 kematian

"Mereka menjawab, “Wahai Rabb kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?” (QS. Ghafir : 11)

Maksud dari 2 kematian adalah
1. Kematian pada saat ruh berada di alam ruh
2. Kematian pada saat ruh dicabut oleh malaikat maut.

Maksud dari 2 kehidupan adalah
1. Kehidupan di dunia, dimulai ketika ruh manusia berada di dalam janin Ibunya sampai malaikat maut mencabut nyawanya
2. Kehidupan di akhirat, ketika malaikat Israfil meniup sangkakala untuk yang kedua kalinya

Kematian 1
Kita tidak mengetahui tentang kematian kecuali melalui Alquran dan Hadits. Allah mengingatkan dan jelaskan di dalam Alquran untuk manusia menyembah Allah saja.

Allah Ta'ala berfirman:
"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?" (QS. Al A'raf : 172-173)

Kita diingatkan oleh Allah. Tanpa Ada keterangan seperti ini, kita tidak mengetahui bahwa kita telah memiliki perjanjian dengan Allah untuk bertauhid kepadaNya.

Kehidupan 1
Dimulai ketika janin genap berusia 120 hari. Ditiupkanlah ruh ke dalam janin tersebut, lalu Allah perintahkan malaikat untuk menuliskan 4 hal, yaitu:
1. Rezeki
2. Umur
3. Amal Perbuatan
4. Bahagia atau Sengsara

Janin berkembang sesuai kehendak Allah, dan Allah yang mengeluarkan janin tersebut atas izinNya.

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur". (QS. An Naml : 78)

Nabi ﷺ bersabda:
"Tidak ada anak yang lahir ke dunia ini kecuali di atas fitrah (Islam). Maka orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, dan Majusi."

Allah Ta'ala berfirman dalam hadits Qudsi:
"Masuklah kalian semua ke dalam surga."

Anak-anak yang orang tuanya meninggal dalam keadaan Muslim, maka sang anak tidak bisa memberikan syafaat kepada orang tuanya.

Allah Ta'ala berfirman:
"Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabatnya, sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam." (QS. At Taubah : 113)

Orang tua hendaknya mengajarkan anak-anak tentang Tauhid dengan sederhana agar mereka paham dan mengenal Allah dan syariat ini. Pelajarilah ilmu Tauhid dengan sebaik-baiknya dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, supaya kita bisa semakin mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah.

Nabi ﷺ selalu mengajarkan ilmu Tauhid kepada para Sahabat, terutama kepada mereka yang baru masuk ke dalam agama Islam.

Kita wajib mengamalkan Tauhid dalam kehidupan sehari-hari sampai kita diwafatkan oleh Allah. Kita wajib wafat di atas Tauhid.

Allah Ta'ala berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. Ali Imran : 102)

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (QS. Fussilat : 30)

Kematian kedua
Ketika ruh dicabut oleh malaikat maut. Lalu manusia berada di alam kubur/alam barzakh yang merupakan tempat persinggahan.

Nabi ﷺ bersabda:
"Kuburan adalah tempat singgah pertama. Jika mayit selamat di alam kubur, maka mudah baginya pada keadaan setelahnya."

Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu selalu menangis ketika berziarah ke kuburan. Berbeda dengan kebanyakan orang dari kita yang justru lebih banyak tertawa di kuburan.

Di antara penyebab adzab kubur:
1. Air kencing
2. Mengadu domba
3. Buruk ketika bermuamalah seperti berhutang tidak mau bayar

Tahukah kamu siapakah orang yang bangkrut?,
Para Sahabat menjawab, "Orang yang tidak punya uang".
Nabi ﷺ bersabda:
"Orang bangkrut dari umatku adalah mereka yang banyak membawa pahala namun muamalahnya tidak bagus. Ketika hidup di dunia, dia banyak melakukan kezaliman kepada orang lain"

Ketika mayit berada di dalam kubur, malaikat akan memberikan 3 pertanyaan yang merupakan fitnah kubur dengan nada yang keras
1. Siapa Tuhanmu?
Siapa yang kau sembah dan kau ibadahi selama di dunia
2. Siapa Nabimu?
Siapa yang engkau contoh dalam beribadah selama hidup di dunia
3. Apa agamamu?
Apa manhaj atau metode beragama selama hidup di dunia

3 hal yang mengiringi jenazah:
1. Keluarganya
2. Hartanya
3. Amalnya
Dua pengantar pertama akan pulang, dan yang tinggal bersama mayit adalah amalnya.

Ketika mayit selesai menjawab pertanyaan malaikat di dalam kubur dengan benar, maka Allah akan memberikan nikmat kubur.

Kehidupan kedua
Ditiupkan sangkakala yang kedua oleh malaikat Israfil dan bangkitlah seluruh manusia sesuai dengan amal mereka masing-masing.

Banyak hamba yang menyesal. Selama hidup di dunia, mereka tidak mengamalkan Tauhid dengan sebaik-baiknya.

Mereka akan berkata:
"Wahai Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia. Kami akan mengerjakan amal shaleh. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yakin.”

No comments:

Post a Comment