Sunday 12 May 2024

Kajian Ahad: Semua Tentang Musik // Ustadz Dzulqarnain M Sunusi hafizhahullah

Kajian Ahad
Semua Tentang Musik
Oleh: Ustadz Dzulqarnain M Sunusi hafizhahullah
Masjid Al Muhajirin Wal Anshar, Depok, Jawa Barat
Ahad, 12 Mei 2024 / 4 Dzulqo'dah 1445

Alquran adalah di mana para ulama tidak pernah kenyang darinya. Mereka sedikit tidurnya untuk bangun membaca Alquran.

Keadaan para Salaf mengatakan menukil firman Allah:
"Orang-orang yang beriman itu adalah orang-orang yang apabila disebutkan nama Allah maka bergetarlah hati mereka. Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka bertambahlah keimanan mereka. Dan mereka hanya bertawakal kepada Rabb mereka.” (QS. Al Anfal : 2)

Musik ada kaitannya dengan karunia yang diberikan kepada seorang hamba. Seorang hamba, apabila niatnya baik dan lurus, maka itu adalah pondasi keberkahan.

Di antara hal yang paling penting di kehidupan ini adalah waktu. Bahkan Allah bersumpah dengan waktu di berbagai ayat Alquran. Masalah musik bukanlah masalah kecil, karena musik bisa menghilangkan keberkahan di dalam hidup.

Banyak dalil yang menerangkan terkait hukum dan bahaya musik. Menghindari musik bisa membuat seorang hamba semakin dekat dengan Allah.

Dari kaidah syariat, seseorang tidak boleh berbicara tentang agama tanpa ilmu. Karena berbicara agama berbicara tentang Allah dan RasulNya.

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya." (QS. Al-Isra’ : 36)

Syariat memiliki maksud dari perintah dan larangan. Agama ini dibangun di atas mewujudkan maslahat dan menutup segala pintu keburukan.

Dari Abu ‘Abdillah Nu’man bin Basyir radhiyallahu 'anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya yang halal itu telah jelas dan yang haram pun telah jelas pula. Sedangkan di antaranya ada perkara syubhat (samar-samar) yang kebanyakan manusia tidak mengetahui (hukum)Nya. Barangsiapa yang menghindari perkara syubhat (samar-samar), maka ia telah membersihkan agama dan kehormatannya. Barangsiapa yang jatuh ke dalam perkara yang samar-samar, maka ia telah jatuh ke dalam perkara yang haram." (HR. Bukhari dan Muslim)

Seseorang yang berbicara tentang tafsir selalu menafsirkan sesuatu dengan Alquran, Hadits, pemahaman para Sahabat, dan konsekuensi dari Bahasa Arab.

Isi Alquran seluruhnya adalah Tauhid. Di dalam Alquran juga terdapatnya banyak asmaul husna, pembahasan Fiqh. Islam adalah agama yang jelas asal-usulnya, terang benderang.

Jika seseorang menuntut ilmu dengan baik, maka ketika sudah ada pendapat shahih dari para ulama, maka dia tidak akan membuat fatwa baru atau sok mau terlihat pintar.

Musik berasal dari bahasa Yunani dan bukanlah diletakkan pada Bahasa Arab.

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:
"Setiap orang yang memiliki ilmu tentang kondisi kehidupan para Salaf, ia akan mengetahui secara pasti bahwa semuanya berlepas diri. Tidak ada hubungan antara membaca dengan lirik musik. Musik adalah penerapan dari nada-nada yang terhitung dan terbatas"

Ibnul Abidin (Hanafiyyah)
"Dia adalah ilmu pelatihan dengan kondisi pelantunan dan bagaimana menyusun lirik dan bagaimana mengadakan alat-alat"

Pembahasan pokok musik ada 2 hal:
1. Pembahasan penyusunan irama
2. Waktu memainkan iramanya

Musik adalah tata suara yang teratur, lantunan, dan irama yang diberi ukuran di dalam memainkannya.

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata bahwa musik memiliki sekitar 14 penyebutan, namun kita sebutkan beberapa
1. Al Ghinaa, setiap suara yang diangkat, diurutkan, diulangi, disambung, dan dikeraskan
2. Al Lahwul
3. Al Bathil
4. Ruqyatu-Zina
5. Wa Quranun Syaithon
6. Mazmuru-syaithon
7. Az-Zuur
8. Samud (Samiduun)

Al Lahwul
"Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan. Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri kabar gembiralah padanya dengan azab yang pedih.” (QS. Luqman: 6-7)

Az-Zuur
Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaidah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.” (QS. Al Furqon: 72)

Al Bathil
"Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap." (QS. Al Israa' : 81)

Ruqyatu-Zina
Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata:
"Alat musik atau nyanyian adalah pengantar atau mantra-mantra zina."

Kalau seseorang ingin mengetahui hakikat haramnya musik, maka dia harus membaca kitab-kitab para ulama yang jelas keilmuannya, yang mengacu kepada ahlussunnah. Jangan sampai menafsirkan sesuatu dari orang belakangan yang bahkan tidak ada ulama yang menafsirkan seperti itu.

Perusak Hati
Adh-Dhohak rahimahullah berkata:
"Nyanyian itu akan merusak hati dan akan mendatangkan kemurkaan Allah.”

Musik dan nyanyian memiliki bahaya yang besar bagi pribadi dan orang lain
1. Melalaikan dari Alquran
2. Melalaikan dari dzikir kepada Allah
3. Melalaikan dari shalat dan ibadah

"Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan. Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri kabar gembiralah padanya dengan azab yang pedih.” (QS. Luqman: 6-7)

Di antara penyimpangan dari banyak orang adalah mengatakan bahwa musik menjadi penyebab hidayah. Ini syubhat bagi awam. Ini sama halnya seseorang yang memiliki anak namun dengan cara berzina. Istidraj dari Allah.

Banyak orang yang cerdas tapi perbuatannya menyimpang, itu karena kepalanya sudah dikotori dengan penyimpangan.

"Dan shalat mereka di sekitar Baitullah itu, tidak lain hanyalah siulan dan tepuk tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu." (QS. Al Anfal : 35)

"Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap." (QS. Al Israa' : 81)

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sungguh, benar-benar akan ada di kalangan ummatku sekelompok orang yang menghalalkan kemaluan (zina), sutera, khamr (minuman keras), dan alat-alat musik." (HR. Bukhari)

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sungguh, akan ada orang-orang dari umatku yang meminum khamr, mereka menamakannya dengan selain namanya. Mereka dihibur dengan musik dan alunan suara biduanita. Allah akan membenamkan mereka ke dalam bumi dan Dia (Allah) akan mengubah bentuk mereka menjadi kera dan babi." (HR. Ibnu Majah)

No comments:

Post a Comment